KHARKIV - Menghadapi ancaman terus-menerus dari serangan udara Rusia, para pejabat di wilayah Kharkiv di Ukraina timur telah mulai membangun sekolah bawah tanah yang dijaga ketat agar anak-anak dapat kembali belajar tatap muka dengan aman saat invasi Moskow terus berlanjut.

Sekolah-sekolah di wilayah berpenduduk sekitar 2,5 juta orang, yang berbatasan dengan Rusia, terpaksa melakukan pembelajaran online setelah invasi Kremlin pada Februari 2022.

Kharkiv sering menjadi sasaran rudal, drone, dan artileri Rusia, dan gubernurnya melaporkan pada hari Kamis bahwa permukiman di tiga distrik berbeda telah diserang dalam 24 jam sebelumnya.

Dua sekolah, masing-masing dapat menampung hingga 500 orang, saat ini sedang dibangun dan akan mampu menahan serangan langsung, kata kepala arsitek regional Anton Korotovskykh.

“Struktur ini akan dilengkapi dengan semua yang diperlukan untuk proses pembelajaran,” katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Lebih banyak fasilitas pendidikan direncanakan pada akhir tahun depan, kata Korotovskykh, seraya menambahkan bahwa 817 fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Kharkiv telah rusak atau hancur selama invasi Rusia.

Pada suatu pagi baru-baru ini, para pekerja menyatukan lapisan-lapisan kawat baja dan menuangkan semen, sesekali terdengar suara sirene serangan udara yang sering berbunyi.

Ruang-ruang tersebut akan dilengkapi dengan sistem ventilasi, pipa ledeng, dan pemanas yang berfungsi penuh, kata Serhiy Petrulyanis, yang perusahaan konstruksinya sedang membangun salah satu sekolah tersebut.

Artinya, masyarakat bisa tinggal di sini lebih dari satu hari saja, ujarnya.

Warga Ukraina kini bersiap menghadapi kemungkinan serangan udara Rusia yang menargetkan infrastruktur penting pada musim dingin, yang tahun lalu menyebabkan pemadaman listrik meluas di seluruh negeri.