• Bisnis

Garap Energi Angin, Indonesia Gandeng Perusahaan China

Eko Budhiarto | Selasa, 14/11/2023 11:49 WIB
Garap Energi Angin, Indonesia Gandeng Perusahaan China Ilustrasi energi angin

JAKARTA - Indonesia menggandeng perusahaan dari China guna menggarap pembangkit listrik berbasis energi angin. Hal ini ditandai demgan kerja sama
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) dengan Powerchina International Group Limited (Powerchina).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/11/2023), mengatakan kerja sama dengan Powerchina merupakan upaya untuk mendorong transisi energi.

Menurutnya, dalam rangka menanggulangi krisis perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon, eksplorasi sumber-sumber energi baru dan terbarukan (EBT) perlu terus dilakukan.

“Kita bersama-sama menghadapi tantangan krisis perubahan iklim. Untuk itu, kami berkomitmen membangun kemitraan yang kuat untuk mengubah tantangan tersebut menjadi peluang,” jelas Darmawan
 
Darmawan memaparkan, perkiraan total potensi energi angin yang ada di seluruh Indonesia mencapai 155 Gigawatt (GW).

Selain pengembangan potensi angin, kedua pihak juga menyepakati kajian pengembangan lain. Lingkup kerja sama lainnya yaitu, kajian pembangunan pembangkit bertenaga angin lepas pantai di Samudera Hindia dan Pasifik serta pembangkit berbasis EBT lain seperti tenaga hidro, biomassa, surya, dan ombak.

“Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan PLTS yang terbesar di Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia bersama PLN telah memetakan dengan seksama potensi EBT yang ada di Indonesia. Kami sudah punya angkanya, sehingga dengan kolaborasi ini, potensinya akan jadi tak terbatas,” kata Darmawan.

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menerangkan, kolaborasi dengan Powerchina adalah bagian dari upaya PLN Group membantu pemerintah Indonesia mencapai target net zero emissions di 2060.

“Kolaborasi ini tidak hanya menjanjikan kesuksesan dari sisi bisnis. Namun, lebih luas akan berdampak signifikan di tingkat global dan punya potensi mengubah wajah industri energi,” sebut Ruly.

Ruly menilai kolaborasi ini akan sangat produktif karena akan fokus untuk mengkaji potensi EBT di Tanah Air. Tidak hanya itu, studi kelayakan juga akan mencakup aspek ekonomi dan teknikalnya.

“Kita punya visi yang sama untuk mencapai kesuksesan dalam perjalanan transisi energi ini. Kami juga berharap kolaborasi ini semakin meningkatkan kemitraan strategis antara Indonesia–China dalam pengembangan energi angin dan EBT lainnya guna mendukung transisi energi Indonesia,” tambah Ruly.

Sementara itu, Vice President Director of Powerchina International Group Limited, Zhou Jiayi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyukseskan berbagai proyek penambahan bauran EBT di Indonesia bersama PLN.

Jiayi mengakui dalam kolaborasi ini pihaknya menemui cukup banyak tantangan dari sisi geografis. Namun,  berkat komitmen kuat masing-masing pihak dan teknologi yang memadai, semua tantangan tersebut bisa diatasi.

“Kami punya sejarah panjang bekerja sama dengan PLN. Harapannya, segera kami akan uji coba bersama dan mengupayakan beberapa strategi tambahan untuk meningkatkan pemanfaatan EBT di Indonesia,” ujar Jiayi.

 

FOLLOW US