• News

Parlemen Turki Hapus Produk Coke dan Nestle dari Daftar Menu Restoran

Yati Maulana | Rabu, 08/11/2023 17:05 WIB
Parlemen Turki Hapus Produk Coke dan Nestle dari Daftar Menu Restoran Presiden Turki Tayyip Erdogan menyapa anggota parlemen Partai AK di parlemen Turki di Ankara, Turki, 25 Oktober 2023. Handout via Reuters

ANKARA - Parlemen Turki menghapus produk Coca-Cola (KO.N) dan Nestle (NESN.S) dari restorannya pada Selasa, 7 November 2023, atas dugaan dukungan mereka untuk Israel di tengah konflik di Gaza, menurut pernyataan resmi dan sumber yang menyebutkan kedua perusahaan tersebut.

Kedua perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

“Produk perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di kantin parlemen,” kata Majelis Agung Nasional Turki, tanpa menyebutkan nama perusahaan tersebut.

Juru bicara Numan Kurtulmus mengambil keputusan tersebut, tambahnya, untuk "mendukung kepekaan masyarakat mengenai pemboikotan produk-produk perusahaan yang secara terbuka menyatakan dukungan mereka terhadap kejahatan perang (dan) pembunuhan orang-orang tak berdosa yang dilakukan Israel di Gaza".

Sebuah sumber di parlemen mengatakan minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle adalah satu-satunya merek yang dihapus dari menu, dan menambahkan bahwa keputusan tersebut dimaksudkan untuk menanggapi "kemarahan besar masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan ini" karena mendukung Israel.

Baik pernyataan parlemen maupun sumber tidak merinci bagaimana Coca-Cola dan Nestle mendukung upaya perang Israel.

Bulan lalu Nestle mengatakan pihaknya menutup sementara salah satu pabrik produksinya di Israel sebagai “tindakan pencegahan”, dan menjadi raksasa produk konsumen pertama yang mengumumkan tanggapan terhadap perang tersebut.

Aktivis Turki dalam beberapa hari terakhir menyebut kedua perusahaan tersebut dalam postingan media sosial yang menyerukan boikot terhadap barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mereka pandang mendukung Israel.

Langkah parlemen Turki ini merupakan langkah pertama yang dilakukan pemerintah atau organisasi besar yang menargetkan merek-merek besar global setelah perang selama sebulan antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Di tempat lain, serikat pekerja pelabuhan Barcelona menolak untuk memuat dan membongkar material militer apa pun di tengah perang di Gaza, sementara serikat pekerja transportasi Belgia menolak menangani peralatan militer yang dikirim ke Israel.

Selama sebulan terakhir, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan pemerintahannya mengkritik tajam serangan Israel di Gaza dan dukungan Barat terhadap Yerusalem.

Israel telah membombardir Gaza sejak serangan Hamas di Israel selatan sebulan lalu, ketika para pejuangnya menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 orang.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak.

Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel di Gaza selama sebulan terakhir.

FOLLOW US