NEW DELHI - Kota Delhi di India akan membatasi penggunaan kendaraan selama seminggu antara 13 dan 20 November untuk mengurangi polusi udara, kata menteri lingkungan hidup pemerintah setempat pada Senin, karena kualitas udara masih dalam kategori "parah" meskipun ada upaya mitigasi.

Aturan tersebut akan memperbolehkan kendaraan berpelat nomor ganjil untuk melintas pada tanggal ganjil, begitu pula kendaraan dengan nomor registrasi genap akan diperbolehkan melintas pada hari bergantian.

New Delhi sering kali menempati peringkat di antara kota-kota dengan polusi tertinggi di dunia setiap tahunnya menjelang awal musim dingin di bulan November, ketika angin tenang dan suhu rendah memerangkap polutan yang dihasilkan dari berbagai sumber.

Kualitas udara `parah` selama tiga hari berturut-turut di kota itu pada hari Senin, menurut badan pengendalian polusi federal, sehingga memaksa pemerintah kota untuk memperpanjang penutupan sekolah dasar hingga 10 November.

“Ada kemungkinan polusi udara akan meningkat setelah Diwali,” kata Gopal Rai, menteri lingkungan hidup Delhi, mengacu pada festival Hindu pada 12 November di mana petasan, yang dilarang, sering dibakar, sehingga memperburuk polusi udara. .

Namun, pertandingan Piala Dunia kriket yang melibatkan Sri Lanka dan Bangladesh, berlangsung di kota itu pada hari Senin dengan penyelenggara memasang alat pembersih udara di ruang ganti pemain dan menggunakan alat penyiram air untuk mengurangi polutan di udara.