• News

Pertama Kalinya Pasangan Kandidat Ganjar-Mahfud Unggul dalam Jajak Pendapat

Yati Maulana | Selasa, 07/11/2023 03:03 WIB
Pertama Kalinya Pasangan Kandidat Ganjar-Mahfud Unggul dalam Jajak Pendapat Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD

JAKARTA - Calon presiden Indonesia Ganjar Pranowo memimpin jajak pendapat pada hari Senin, 6 Npvember 2023, untuk pertama kalinya sejak musim pemilu secara resmi dimulai bulan lalu, mengungguli saingan dekatnya dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Survei yang dilakukan pada 26-31 Oktober oleh Charta Politika menunjukkan 36,8% dari 2.400 responden mendukung Ganjar dari partai berkuasa, sementara 34,7% mendukung Prabowo, dan 24,3% mendukung Anies Baswedan, mantan gubernur Jakarta.

Prabowo, yang kembali mencalonkan diri untuk ketiga kalinya sebagai presiden, unggul tipis atas mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar dalam sebagian besar jajak pendapat dalam beberapa bulan terakhir, dan keduanya bersaing ketat hampir sepanjang tahun. Survei Charta Politika sejak 2021 sebagian besar menempatkan Ganjar memimpin.

Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan ketidakpuasan terhadap peran pemimpin yang akan keluar, Joko Widodo, dalam pemilihan presiden, khususnya persepsi mengenai keterlibatannya dalam keputusan pengadilan yang kontroversial mengenai persyaratan kelayakan yang memungkinkan putranya menjadi pasangan calon wakil presiden Prabowo.

Jokowi, begitu presiden disapa, menolak mengomentari keputusan Mahkamah Konstitusi bulan lalu, yang mana saudara iparnya menjabat sebagai hakim agung.

Hampir 40% dari mereka yang disurvei mengatakan mereka yakin Jokowi telah mempengaruhi keputusan pengadilan, sementara 23,3% tidak setuju dan 37% tidak menjawab atau mengatakan tidak tahu.

Hampir separuh responden merasa putranya yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka, tidak cocok menjadi wakil presiden, sementara 59% mengatakan mereka tidak setuju dengan dinasti politik.

Hampir 205 juta dari lebih dari 270 juta penduduk Indonesia berhak memilih dalam pemilu pada 14 Februari di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Jokowi sedang menyelesaikan masa jabatannya yang kedua dan terakhir dan belum secara resmi mendukung seorang kandidat, meskipun beberapa orang dalam politik mengatakan bahwa ia diam-diam memainkan peran sebagai raja untuk mencoba mempertahankan pengaruhnya ketika ia meninggalkan jabatannya, setelah sebelumnya menjanjikan dukungan untuk Ganjar namun secara diam-diam mendukung Prabowo.

Baru-baru ini, Jokowi mengatakan dirinya tidak akan terlibat dalam pencalonan tersebut.

Beberapa pakar politik melihat masuknya Gibran sebagai langkah yang memungkinkan presiden yang akan keluar dari masa jabatannya untuk mempertahankan pengaruh politiknya, sekaligus memungkinkan Prabowo memanfaatkan basis dukungan besar terhadap Jokowi.

Namun, Yunarto Wijaya, direktur eksekutif Charta Politika mengatakan keputusan Prabowo untuk mencalonkan diri bersama putra presiden telah berkontribusi pada keunggulan Ganjar dalam pemilu terakhir.

Gibran melemahkan Prabowo, persoalan politik dinasti, Jokowi, keluarganya, putusan pengadilan, kata Yunarto.

FOLLOW US