• Sains

Bangun Stasiun Penelitian, China Berangkatkan 460 Personil ke Antartika

Yati Maulana | Minggu, 05/11/2023 06:06 WIB
Bangun Stasiun Penelitian, China Berangkatkan 460 Personil ke Antartika Upacara peluncuran kapal pemecah es kutub pertama buatan dalam negeri China, Xuelong 2, atau Snow Dragon 2, di Shanghai, China, 10 September 2018. Foto: Reuters

BEIJING - Dua kapal penelitian pemecah es Tiongkok atau China dan sebuah kapal kargo berlayar pada Rabu menuju Antartika dengan lebih dari 460 personel di dalamnya untuk membantu menyelesaikan pembangunan stasiun kelima Tiongkok di benua paling selatan di dunia.

Armada kapal penelitian terbesar Tiongkok yang dikerahkan ke Antartika akan fokus pada pembangunan stasiun di Pulau Inexpressible yang berbatu dan berangin dekat Laut Ross, sebuah teluk dalam di Samudra Selatan yang diberi nama sesuai nama penjelajah Inggris abad ke-19.

Pengerjaan stasiun Tiongkok pertama di sektor Pasifik dimulai pada tahun 2018. Stasiun tersebut akan digunakan untuk melakukan penelitian mengenai lingkungan di kawasan tersebut, demikian yang dilaporkan televisi pemerintah.

Tiongkok memiliki empat stasiun penelitian di Antartika yang dibangun dari tahun 1985 hingga 2014. Sebuah lembaga pemikir yang berbasis di A.S. memperkirakan stasiun kelima akan selesai tahun depan.

Fasilitas tersebut diharapkan mencakup sebuah observatorium dengan stasiun bumi satelit, dan akan membantu Tiongkok “mengisi kesenjangan besar” dalam kemampuannya mengakses benua tersebut, menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) dalam sebuah laporan tahun ini.

Stasiun ini juga memiliki lokasi yang baik untuk mengumpulkan sinyal intelijen di Australia dan Selandia Baru dan data telemetri pada roket yang diluncurkan dari Arnhem Space Centre baru di Australia, katanya.

Tiongkok menolak anggapan bahwa stasiun-stasiunnya akan digunakan untuk spionase.

Kedua kapal pemecah es tersebut, Xuelong 1 dan Xuelong 2, yang dalam bahasa China berarti "Naga Salju", berlayar dari Shanghai dengan membawa sebagian besar personel dan perbekalan logistik di dalamnya.

Kapal kargo "Tianhui", atau "Berkah Ilahi", yang membawa bahan konstruksi untuk stasiun tersebut, berangkat dari pelabuhan timur Zhangjiagang.

Misi lima bulan ini akan mencakup survei mengenai dampak perubahan iklim.

Kedua kapal pemecah es tersebut juga akan melakukan survei lingkungan di Teluk Prydez, Laut Astronot di tenggara Antartika, serta di Laut Ross dan Laut Amundsen di barat.

Misi tersebut, yang merupakan misi ke-40 Tiongkok ke Antartika, juga akan bekerja sama dengan negara-negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia dalam pasokan logistik, kata media pemerintah.

FOLLOW US