• News

AS Berupaya Intensif untuk Keluarkan Sandera dari Gaza Meski Sulit

Yati Maulana | Sabtu, 04/11/2023 23:30 WIB
AS Berupaya Intensif untuk Keluarkan Sandera dari Gaza Meski Sulit Orang-orang berdiri di samping tembok dengan gambar yang didedikasikan untuk para sandera di Gaza, di Tel Aviv, Israel 3 November 2023. Foto: Reuters

WASHINGTON - Para pejabat AS melakukan upaya intens untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh militan Hamas di Gaza, tetapi tidak ada jaminan keberhasilan atau jangka waktu, kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada Jumat.

Pejabat tersebut, yang memberikan pengarahan kepada wartawan tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan ada "keterlibatan tidak langsung" yang bertujuan untuk menemukan cara mengeluarkan para sandera, namun hal itu sangat sulit dilakukan.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza Palestina, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 lainnya dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan.

Banyak sandera yang masih ditahan di Gaza, tempat militer Israel melancarkan serangan udara dan serangan darat serta melakukan pengepungan. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 9.250 warga Palestina telah terbunuh.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa diperlukan “jeda yang sangat signifikan dalam konflik” untuk mengeluarkan para sandera.

"Ini adalah sesuatu yang sedang dalam diskusi yang sangat serius dan aktif... Belum ada kesepakatan untuk benar-benar menyelesaikan hal ini, tapi ini adalah sesuatu yang sedang kami kerjakan dengan sangat keras," katanya.

“Kami penuh harapan dan melakukan segala yang kami bisa untuk mengeluarkan para sandera, tapi sama sekali tidak ada jaminan a) bahwa hal itu akan terjadi atau b) kapan hal itu akan terjadi,” pejabat itu menambahkan.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa semua sandera dari semua negara keluar dari Gaza. Jadi ada proses aktif yang terjadi di sini dengan berbagai upaya, termasuk keterlibatan tidak langsung untuk mencoba menemukan kerangka kerja untuk mendapatkan bantuan. para sandera keluar dari Gaza," kata pejabat itu.

Pejabat itu mengatakan pemerintah juga sedang bernegosiasi dengan Hamas mengenai izin warga negara asing yang terjebak di daerah kantong kecil itu untuk keluar dari Gaza dengan aman.

Menjelaskan mengapa butuh waktu "begitu lama" untuk mengeluarkan warga negara asing, pejabat itu mengatakan bahwa Hamas mengkondisikan pembebasan orang asing agar warga Palestina yang terluka juga bisa keluar.

“Tetapi daftar yang diberikan, setelah diperiksa, (sekitar) sepertiga warga Palestina yang terluka dalam daftar tersebut adalah anggota Hamas… Itu tidak dapat diterima oleh Mesir, bagi kami, bagi Israel,” kata pejabat itu.

"Dan hal ini berlangsung selama beberapa waktu. Akhirnya, yang diketahui adalah bahwa warga sipil Palestina yang terluka yang pergi bersama warga asing tersebut bukanlah pejuang Hamas," tambah pejabat itu.

FOLLOW US