• News

Qatar Pimpin Perundingan Israel dan Hamas untuk Kurangi Eskalasi di Gaza

Yati Maulana | Minggu, 29/10/2023 12:30 WIB
Qatar Pimpin Perundingan Israel dan Hamas untuk Kurangi Eskalasi di Gaza Sebuah ledakan terlihat di perbatasan Israel-Gaza, dilihat dari sisi Israel, 27 Oktober 2023. Foto: Reuters

DOHA - Perundingan yang dimediasi Qatar antara Israel dan Hamas yang bertujuan untuk mengurangi eskalasi pertempuran di Gaza berlanjut pada hari Sabtu, kata sebuah sumber yang mengetahui perundingan tersebut, bahkan ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap daerah kantong tersebut.

Pembicaraan belum menemui jalan buntu, namun berlangsung dengan "kecepatan yang jauh lebih lambat" dibandingkan sebelum eskalasi mulai Jumat malam, kata sumber tersebut kepada Reuters, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitivitas negosiasi.

Penduduk Gaza yang terkepung hampir tidak mempunyai komunikasi dengan dunia luar pada hari Sabtu ketika jet-jet Israel menjatuhkan lebih banyak bom di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas dan para panglima militer mengatakan serangan darat yang sudah lama terancam sedang bersiap-siap.

Qatar telah melakukan diplomasi di belakang layar selama lebih dari tiga minggu, berbicara dengan para pejabat Hamas dan Israel untuk mempromosikan perdamaian dan menjamin pembebasan lebih dari 200 sandera yang ditahan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza.

Mediasi Qatar pekan lalu menghasilkan pembebasan dua sandera Amerika, seorang ibu dan anak perempuan, serta dua wanita lanjut usia Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu bahwa upaya untuk membebaskan para sandera akan terus berlanjut bahkan selama serangan darat di Gaza.

“Kami akan memanfaatkan dan memanfaatkan setiap kemungkinan untuk memulangkan mereka,” kata Netanyahu.

Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan dengan Israel mengenai sandera, namun Israel “menghentikan” kemungkinan itu.

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Izz el-Deen al-Qassam, juga mengatakan dalam pidato video bahwa kelompok tersebut hanya akan melepaskan semua sanderanya jika Israel membebaskan semua tahanan Palestina.

Israel mengatakan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 224 sandera ditangkap, banyak di antaranya memiliki paspor asing dari 25 negara berbeda.

Israel telah mengebom dan menyerang Gaza selama tiga minggu terakhir dengan lebih intens dibandingkan sebelumnya dan otoritas kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 7.000 warga Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas.

Qatar, negara kecil namun kaya dalam bidang energi dan investasi yang memiliki tujuan kebijakan luar negeri yang ambisius, memiliki jalur komunikasi langsung dengan Hamas, yang memiliki kantor politik di Doha. Utusan Qatar sebelumnya membantu menengahi gencatan senjata antara kelompok Islam tersebut dan Israel.

FOLLOW US