• Bisnis

Pengiriman Nikel Naik, Vale Raup Laba Rp3,52 Triliun

Budi Wiryawan | Jum'at, 27/10/2023 21:10 WIB
Pengiriman Nikel Naik, Vale Raup Laba Rp3,52 Triliun Ilustrasi. Salah satu pekerja di pabrik feronikel Antam di Pomalaa menunjukan feronikel (foto:Dok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM/ kompas.com )

JAKARTA - Hingga Kuartal III tahun 2023, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sukses raih laba bersih sebesar USD221,08 juta atau Rp3,52 triliun.

Angka ini naik 31,29% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD168,38 juta.

Pendapatan perseroan juga naik 7,33% menjadi USD937,89 juta atau Rp14,93 triliun, dari sebelumnya sebesar USD873,77 juta.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan volume pengiriman nikel dalam matte.

Sementara itu, beban pokok pendapatan INCO selama sembilan bulan pertama tahun 2023 tercatat sebesar USD650,99 juta atau Rp10,36 triliun, naik 6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh konsumsi bahan bakar dan biaya-biaya terkait.

Dari sisi kinerja produksi, INCO mencatatkan volume produksi sebesar 51.644 metrik ton selama sembilan bulan pertama tahun ini dan sebesar 17.953 metrik ton selama periode Juli-September 2023.

“Pencapaian ini patut diapresiasi yang tentunya tidak lepas dari penerapan strategi pemeliharaan yang efektif serta kinerja operasional yang luar biasa,” kata Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy, Jumat (27/10/2023).

Pada kuartal III 2023 dan periode sembilan bulan tahun 2023, harga realisasi rata-rata INCO masing-masing sebesar USD16.204 dan USD18.596 per ton. Hal ini menunjukkan penurunan sebesar 10% dan 6% bila dibandingkan dengan harga realisasi rata-rata pada periode yang sama tahun lalu.

Febriany melanjutkan, sebagai bagian dari inisiatif efisiensi berkelanjutan, perseroan tetap menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama untuk burner sepanjang kuartal III 2023.

Keputusan ini, kata Febriany, menyebabkan peningkatan konsumsi batu bara sebesar 13%, yang sebagian diimbangi oleh penurunan konsumsi High Sulphur Fuel Oil (HSFO) sebesar 7% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Adapun, peningkatan konsumsi diesel sebesar 5% terutama didorong oleh peningkatan kegiatan penunjang penambangan selama kuartal III 2023,” jelas Febriany.

Ke depan, perseroan tetap berkomitmen untuk memprioritaskan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya, memastikan daya saing jangka panjang sambil menjunjung tinggi nilai-nilai INCO yakni, keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi serta komunitas.

 

FOLLOW US