• Bisnis

Ingin Penggilingan Padi Happy, NFA Siapkan Strategi Ini

Eko Budhiarto | Selasa, 24/10/2023 14:42 WIB
Ingin Penggilingan Padi Happy, NFA Siapkan Strategi Ini Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (kanan) (foto: NFA)

SURAKARTA – Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) telah menyiapkan strategi khusus guna membantu pelaku usaha penggilingan padi.

Kepala NFA/Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan upaya membanjiri pasar dengan beras dari Perum Bulog, termasuk ke penggilingan padi menjadi langkah tercepat.

"Untuk percepatan stabilisasi harga, sudah kami siapkan 200 ribu ton ke penggiling padi pengusaha, tetapi bukan pedagang. Nanti harganya sama-sama kita siapkan. Ini supaya membantu distribusi beras secepatnya ke masyarakat," ujar Arief.

Seperti keterangan dari siaran pers, yang dikutip Selasa (24/10/2023), Arief menyampaikan hal tersebut
pada pembukaan Business Meeting dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (DPP PERPADI) di Surakarta, Senin (23/10/2023).

Sebagaimana diketahui, stok beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton akan dikucurkan langsung ke penggilingan padi secara nasional. Langkah ini untuk melengkapi upaya-upaya intervensi pemerintah yang telah digencarkan selama ini demi percepatan penurunan harga beras yang masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Ini merupakan langkah tercepat yang bisa kita lakukan. Tugas NFA adalah memastikan stok itu tersedia dan ada. Jadi stok Bulog itu kita siapkan tidak boleh dibawah dari 1 juta ton. Saat ini stok Bulog ada 1,4-1,5 juta ton. Jadi kita mau pastikan nanti saat Pemilu 14 Februari, semua stok kita cukup, bahkan sampai ke 9 April," papar Arief.

Dalam kesempatan sama, Arief juga menyinggung tentang ekosistem perberasan nasional.

"Jadi perintah Bapak Presiden Joko Widodo ke saya adalah membentuk ekosistem pangan dengan menghubungkan end to end. Mulai dari kementerian, lembaga, asosiasi, swasta, BUMN, sampai pihak di pasca panen seperti penggilingan padi. Semuanya bahu membahu. Utamanya untuk penguatan stok dan kestabilan harga di pasar," ujar Arief.

"Hari ini kondisinya di hulu, petani padi happy dengan harga gabah yang lebih baik. Lalu di hilir telah banyak program-program pemerintah sebagai intervensi untuk menekan harga beras di pasar. Sekarang tinggal bagaimana menaruh perhatian pada sedulur penggilingan padi," sambung Arief.