ROMA - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah berpisah dari rekan jurnalis televisinya Andrea Giambruno, yang telah menuai kritik dalam beberapa pekan terakhir karena komentar seksis.

Meloni mengatakan kepada wartawan bulan lalu bahwa dia tidak boleh dihakimi atas pernyataan Giambruno dan di masa depan tidak akan menjawab pertanyaan tentang perilakunya.

Perpecahan ini terjadi ketika perdana menteri berusia 46 tahun itu merayakan tahun pertamanya menjabat sebagai kepala pemerintahan koalisi sayap kanan yang membela keluarga tradisional sebagai salah satu ciri kebijakannya.

“Hubungan saya dengan Andrea Giambruno yang berlangsung hampir 10 tahun berakhir di sini,” tulis Meloni di akun media sosialnya. “Jalan kita telah berbeda selama beberapa waktu, dan inilah saatnya untuk mengakuinya,” tambahnya.

Meloni mengatakan dia tidak akan terganggu oleh kesulitan dalam kehidupan pribadinya, dan menambahkan, “semua orang yang berharap melemahkan saya dengan memukul saya di rumah,” tidak akan berhasil.

Petugas jajak pendapat Antonio Noto mengatakan peristiwa ini tidak akan banyak berpengaruh pada niat memilih, namun mungkin akan meningkatkan posisi Meloni di mata sebagian besar pemilih.

“Dengan apa yang dia lakukan hari ini, dia mungkin telah menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan orang Italia,” katanya, seraya mencatat bahwa sebagian besar komentar di media sosial mendukungnya.

Meloni dan Giambruno, yang bertemu di sebuah studio TV pada tahun 2014, memiliki seorang putri berusia tujuh tahun.

Giambruno, 42, adalah presenter program berita yang disiarkan oleh Mediaset, bagian dari grup media MFE (MFEB.MI) milik ahli waris mendiang Silvio Berlusconi, mantan perdana menteri dan sekutu Meloni.

Minggu ini, acara televisi satir Mediaset lainnya menyiarkan cuplikan video off-air dari program Giambruno yang menunjukkan dia menggunakan bahasa kotor, menyentuh selangkangan, dan tampak mendekati rekan wanitanya.

"Kenapa aku tidak bertemu denganmu sebelumnya?" Dia bertanya padanya.

Dalam rekaman audio kedua yang ditayangkan pada hari Kamis, Giambruno terdengar berbicara tentang perselingkuhannya dan mengatakan kepada rekan wanitanya bahwa mereka dapat bekerja dengannya jika mereka melakukan seks berkelompok.

Jurnalis TV tersebut telah banyak dikritik pada bulan Agustus karena komentarnya yang ditafsirkan oleh banyak orang sebagai menyalahkan korban, menyusul kasus pemerkosaan berkelompok.

Giambruno tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Mediaset mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah setuju dengan perusahaan bahwa dia akan dikeluarkan dari programnya untuk minggu depan.

Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan Mediaset sedang mempelajari posisi Giambruno untuk menilai apakah dia telah melanggar kode etik internal mediaset.

Marco Furfaro dari oposisi Partai Demokrat mengatakan komentar Giambruno adalah "murni chauvinisme dan seksisme, hal yang tidak dapat dikomentari."