• Sport

Perang Israel-Hamas, Pemain Top Liverpool Mohamed Salah Serukan Akhiri Pembantaian di Gaza

Tri Umardini | Kamis, 19/10/2023 20:30 WIB
Perang Israel-Hamas, Pemain Top Liverpool Mohamed Salah Serukan Akhiri Pembantaian di Gaza Perang Israel-Hamas, Pemain Top Liverpool Mohamed Salah Serukan Akhiri Pembantaian di Gaza. (FOTO: AFP)

JAKARTA - Pesepakbola Mesir dan Liverpool Mohamed Salah menyerukan diakhirinya “pembantaian” di Gaza, dengan mengatakan bantuan kemanusiaan harus segera diizinkan masuk ke wilayah Palestina yang terkepung.

Penyerang berusia 31 tahun itu melontarkan komentar pertamanya mengenai konflik Israel-Gaza yang semakin mendalam pada hari Rabu di tengah meningkatnya kemarahan atas kematian hampir 500 orang dalam ledakan di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza.

Pihak berwenang Palestina mengatakan ledakan itu disebabkan oleh serangan udara Israel.

Israel mengatakan ledakan itu akibat roket yang diluncurkan kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) yang salah sasaran. PIJ menolak tuduhan tersebut.

“Tidak selalu mudah untuk berbicara di saat seperti ini. Terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak patah hati dan kebrutalan,” kata Salah dalam video yang diunggah ke 62,7 juta pengikutnya di Instagram.

Pesepakbola, yang menjadi kapten tim nasional Mesir, telah dikritik karena tidak berbicara membela warga Palestina, dan beberapa kritikus telah memulai kampanye online untuk berhenti mengikutinya di media sosial.

“Eskalasi yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir sungguh tak tertahankan untuk disaksikan. Semua kehidupan adalah suci dan harus dilindungi. Pembantaian harus dihentikan, keluarga-keluarga terpecah belah.”

Pemenang Liga Champions dan Liga Premier bersama Liverpool, Mohamed Salah adalah salah satu atlet paling populer di dunia Arab.

Gaza telah dikepung sejak 7 Oktober ketika pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.400 orang dan menawan lainnya.

Israel menyatakan perang sebagai tanggapannya, dan menjadikan wilayah berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi sasaran pemboman tanpa henti.

Sekitar 3.480 warga Palestina dipastikan tewas dalam serangan tersebut.

Presiden AS Joe Biden terbang ke Tel Aviv pada hari Rabu dan mengatakan Israel telah menyetujui permintaannya untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang berkurangnya pasokan dan peringatan akan bencana kemanusiaan.

Daerah kantong tersebut telah berjuang di bawah blokade Israel selama 16 tahun.

Mesir mengatakan akan mengizinkan 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza melalui penyeberangan Rafah di selatan wilayah tersebut.

“Yang jelas sekarang bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera diperbolehkan. Orang-orang di sana berada dalam kondisi yang mengerikan,” tambah Salah.

“Pemandangan di rumah sakit tadi malam sangat mengerikan. Masyarakat Gaza sangat membutuhkan makanan, air, dan pasokan medis.

“Saya menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk bersatu mencegah pembantaian lebih lanjut terhadap jiwa-jiwa yang tidak bersalah – umat manusia harus menang.” (*)

 

FOLLOW US