JAKARTA - Kampanye pro lingkungan menggema di berbagai sektor, termasuk di dunia sepak bola. Beberapa klub dan stadion ternama jagat raya telah berbuat nyata untuk mewujudkan sepak bola yang lebih ramah lingkungan.
Selain suporter, ada dua faktor penting lain yang dibutuhkan sepak bola. Yakni, klub dan stadion. Sejalan . perkembangan zaman, kini klub dan stadion semakin serius menyuarakan gerakan pro lingkungan.
Bukan sebatas gerakan, komitmen tersebut telah diwujudkan dalam langkah nyata. Bahkan, ada klub yang mendapat pengakuan dari PBB sebagai klub yang ramah lingkungan.
Sementara itu, terdapat stadion yang proses pembangunannya melibatkan ahli ekologi dan keanekaragaman hayati. Hal ini tentu tak lepas dari konsep pemibangunan yang mengutamakan spirit ramah lingkungan.
Berikut paparan ringkas tentang klub dan stadion ramah lingkungan:
1. Klub Forest Green Rovers
Kendati namanya tak sementereng klub-klub Liga Inggris lain, namun Forest Green Rovers justru lebih menyedot perhatian dunia. Ini karena pada 2017, klub yang bermarkas di Kota Gloucestershire, Inggris, itu menjadi klub sepak bola netral karbon bersertifikat Perserikatan Bangs Bangsa (PBB) pertama di dunia.
Spirit ramah lingkungan tersebut tak lepas dari tangan dingin pemilik klub, Dale Vince. Pengusaha energi hijau itu
membawa prinsip-prinsip lingkungan dalam mengelola klub sepak bola.
Salah satunya, ia menyediakan makanan vegetarian bagi pemain, staf, maupun penggemar yang datang ke stadion.
2. Klub Udinese
Prestasi Udinese, Italia, di bidang lingkungan adalah terlibat dalam program Sports for Climate Action yang diinisiasi PBB. Terkait hal ini, pada 2018 Udinese merobohkan beberapa elemen bangunan yang tidak diperlukan. Saat bersamaan juga memasang panel surya dan menerapkan sistem energi panas bumi di beberapa titik.
Yang terkini, mulai 2022/2023, Udinese membuat jersei, yang seratus persen merupakan post-consumer recycled polyester (rPET). Ini lah jersei sepak bola yang merupakan produk daur ulang.
3. Stadion Oxford United FC
Masih dari wilayah Inggris, isu sepak bola ramah lingkungan berembus dari Stadion Klub Oxford United. Klub milik dua pengusaha Indonesia EricK Thohir dan Anindya Bakrie ini membangun stadion, yang menghadirkan ruang terbuka hijau.
Selama proses pembangunan, klub melibatkan ahli ekologi, keanekaragaman hayati dan lanskap. Mereka dihadirkan untuk memastikan bahwa proyek ini dikembangkan sesuai kebutuhan komunitas dan lingkungan.
Keanekaragaman hayati adalah keragaman semua kehidupan di Bumi dan meliputi semua spesies hewan, tumbuhan, dan sistem alami yang mendukungnya.
4 Johan Cruijff ArenA
Stadion yang menjadi markas Klub Ajax Amsterdam dan Tim Nasional Belanda ini menggunakan 4.200 panel surya sebagai sumber energi. Panel-panel ini ditempatkan di atap kanopi yang menggunakan teknologi buka-tutup.
Peralatan stadion, misalnya pemangkas rumput elektrik otomatis, dibuat dengan sensor khusus mengikuti curah hujan dan angin. Dengan demikian pemakaian energi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan tidak ada yang terbuang.
Spirit ramah lingkungan juga ditunjukkan dengan penyediaan stasiun pengisian baterai untuk kendaraan listrik.
5. Europa Park
Markas baru SC Freiburg, Jerman ini, memasang panel surya atau teknologi photovoltaic terbesar di dunia. Selain kebutuhan operasional klu, listrik dari panel surya juga dipakai untuk stasiun pengisian baterai mobil listrik.
Alasan pemasangan panel surya berkaitan dengan letak geografis. Freiburg diuntungkan oleh letak geografis yang berada di wilayah paling selatan Jerma. Ini lah wilayah di Jerman yang paparan mataharinya lebih besar dibanding wilayah lain.
Dahsyat, di balik hingar bingar sepak bola ternyata masih ada keberpihakan kepada lingkungan.Benar-benar dahsyat.