• News

Pakar Politik Beberkan Rendahnya Elektabilitas Anies, Sebut Cak Imin Tak Sepopuler AHY

Ariyan Rastya | Senin, 02/10/2023 21:37 WIB
Pakar Politik Beberkan Rendahnya Elektabilitas Anies, Sebut Cak Imin Tak Sepopuler AHY Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (foto : Hermawan Priyono)

JAKARTA - Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby membeberkan salah satu faktor menurunnya elektabilitas bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Adjie mengatakan, bacwapres Anies yakni Muhaimin Iskandar tidak sepopuler Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Popularitas AHY di hasil survei LSI Denny JA mencapai angka 65,9 persen, sedangkan Cak Imin hanya berada di angka 49 persen.

"Muhaimin kalah populer dan kalah disukai dibandingkan dengan AHY. Popularitas atau pengenalan AHY sebesar 65.9%. Popularitas Muhaimin sebesar 49%. Popularitas keduanya terpaut 16.9%," kata Adjie dalam paparannya, Senin (2/10).

Bahkan dari sisi kesukaan, Cak Imin masih kalah dibanding putera Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Cak imin hanya mengantongi kesukaan di masyarakat sebesar 61,5 persen.

Sedangkan AHY, sebanyak 68,3 persen masyarakat menyukainya. Hal ini terekam karena ingatan masyarakat terhadap AHY kala Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Saat itu AHY mengikuti pertarungan dan mendapat efek popularitas.

"Dari sisi kesukaan, AHY kesukaan terhadapnya sebesar 68.3%. Kesukaan terhadap Muhaimin sebesar 61.5%. Angka kesukaan terhadap keduanya terpaut 6.8%," papar Adjie.

Meski demikian, Anies menurut Adjie memiliki rekam sejarah yang cukup gemilang di kancah perpolitikan Indonesia. Menurutnya, Anies merupakan sosok politisi the last minutes.

Adjie melihat kala Anies bertarung di Pilgub DKI Jakarta kemarin, dimana mesin politiknya memanas di detik-detik terakhir pencoblosan. Hal itu dianggap Adjie kemungkinan besar bisa terulang kembali di Pilpres 2024 mendatang.

"Dalam pilkada DKI, Anies juga selalu buncit, namun mesinnya memanas di babak akhir, bahkan menang. Anies masih tetap potensial melaju sebagai kuda hitam," pungkasnya.

FOLLOW US