JAKARTA - Atlet Rusia akan dapat berkompetisi sebagai atlet netral di Paralimpiade Paris tahun depan setelah anggota Komite Paralimpiade Internasional memberikan suara menentang larangan penuh terhadap Rusia pada hari Jumat, 29 September 2023.
Para anggota IPC pertama-tama memberikan suara tipis menentang pelarangan total terhadap Komite Paralimpiade Rusia (74-65) dan kemudian memberikan suara 90-56 mendukung mosi untuk menangguhkan sebagian Rusia selama dua tahun, yang akan ditinjau ulang pada sidang umum berikutnya.
“Sebagai akibat dari keputusan Majelis Umum, (Komite Paralimpiade Nasional) hak keanggotaan Rusia ditangguhkan selama dua tahun,” kata IPC dalam sebuah pernyataan.
“Dengan pengecualian bahwa para atletnya (dan personel pendukung terkait) akan memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam kapasitas individu dan netral dalam Paralimpiade dan Kejuaraan Dunia dan Regional serta kompetisi yang disetujui dalam enam cabang olahraga di mana IPC bertindak sebagai federasi internasional.”
Bertanding sebagai atlet netral berarti melakukannya tanpa tim nasional atau lambang, bendera, dan lagu kebangsaan.
IPC juga memilih untuk tidak menangguhkan Belarusia, yang telah menjadi markas pasukan dan senjata Rusia selama invasi.
Keputusan itu diambil dua minggu sebelum sidang Komite Olimpiade Internasional di Mumbai yang juga akan membahas partisipasi Rusia dan Belarusia di Olimpiade Paris tahun depan.
IPC tahun lalu telah memberhentikan komite paralimpiade kedua negara dan melarang atlet mereka berkompetisi setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Belarus telah bertindak sebagai tempat persiapan pasukan dan senjata Rusia.
Meskipun banding terhadap penangguhan komite dikuatkan tahun ini, para-atlet Rusia dan Belarusia masih dilarang mengikuti kompetisi hingga hari ini.
IOC belum memberikan sanksi kepada Komite Olimpiade Rusia atau Belarusia atau anggota IOC Rusia. Mereka melarang atlet mengikuti invasi tahun lalu ke Ukraina, yang oleh Rusia disebut sebagai operasi militer khusus.
Namun pada bulan Maret, mereka mengeluarkan serangkaian rekomendasi pertama bagi federasi olahraga internasional untuk mengizinkan atlet Rusia dan Belarusia kembali.
IOC mengatakan para atlet tidak seharusnya dihukum atas tindakan pemerintah.