PANAMA - Jumlah orang yang melintasi Celah Darien yang menghubungkan Panama dan Kolombia telah mencapai rekor tertinggi yaitu 400.000 pada tahun ini hingga September, data resmi menunjukkan, ketika migrasi ke Amerika Serikat meningkat meskipun ada upaya untuk mengekangnya.
Lebih dari separuh migran tersebut adalah anak-anak dan bayi, kata kementerian keamanan Panama dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pada bulan September saja jumlah penyeberangan meningkat seperlima dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah migran hingga saat ini adalah 402.300 orang, hampir dua kali lipat jumlah migran sepanjang tahun 2022.
PBB memperkirakan pada bulan April bahwa jumlah migran sepanjang tahun akan mencapai 400.000 orang.
Sebagian besar migran yang melintasi hutan berbahaya tersebut adalah warga Venezuela, dan lainnya berasal dari Ekuador, Haiti, dan negara-negara lain, kata kementerian keamanan Panama.
Panama pada awal bulan ini mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan peningkatan migrasi, termasuk mendeportasi lebih banyak orang dengan catatan kriminal dan mengurangi jumlah hari bagi sejumlah wisatawan untuk diizinkan tinggal di negara tersebut.
Langkah-langkah ini mengikuti program dua bulan yang diluncurkan pada bulan April oleh Amerika Serikat, Panama dan Kolombia untuk mengatasi imigrasi tidak berdokumen.
Kosta Rika, negara transit lainnya bagi para migran, mengumumkan keadaan darurat awal pekan ini, dan Presiden negara tersebut Rodrigo Chaves mengatakan dia akan mengunjungi Darien Gap pada awal Oktober dalam upaya untuk mengatasi krisis migran.
Amerika Serikat pada bulan Mei meluncurkan kebijakan baru untuk mencegah penyeberangan ilegal, termasuk mendeportasi migran dan melarang masuk kembali selama lima tahun, ketika pemerintahan Biden bergulat dengan migrasi yang mencapai rekor tertinggi.
Langkah-langkah yang lebih ketat pada awalnya menyebabkan tingkat lintas batas turun sekitar 70%, namun jumlah migran yang tiba di perbatasan AS dengan Meksiko telah meningkat baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa efek pencegahan awal sudah mulai berkurang.
Beberapa migran dan pencari suaka dari Afrika dan Kuba yang menuju ke Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa mereka terbang ke Nikaragua untuk menghindari bahaya dari Celah Darien.