HANGZHOU - Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan penyelenggara Asian Games sedang memeriksa masalah tiga atlet India yang tidak dapat mengikuti Olimpiade di Tiongkok karena masalah visa, kata penjabat Presiden OCA Raja Randhir Singh pada Minggu.

“OCA pasti sedang mempertimbangkannya,” serta penyelenggara dan pemerintah, kata Singh pada konferensi pers di kota tuan rumah di Tiongkok timur, Hangzhou. "Karena ini adalah masalah diplomatik, mereka sedang menyelidikinya. Dan mudah-mudahan, mari kita lihat, (apakah) ada hasil yang baik dari masalah ini."

Ketiga petarung wushu dari negara bagian Arunachal Pradesh diberikan visa yang dijepit, bukan yang dicap, kata kementerian luar negeri India. India tidak menerima visa yang dijepit sebagai visa yang sah.

Wei Jizhong, ketua komite etik OCA, mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa Tiongkok tidak menolak masuknya para atlet tersebut.

Praktik penerbitan visa pada lembaran kertas lepas dipandang sebagai cara Tiongkok mempertanyakan kedaulatan India atas Arunachal Pradesh, wilayah dekat perbatasan Tiongkok-India yang diklaim Beijing sebagai bagian dari Tibet.

New Delhi dengan keras menolak klaim tersebut, dengan mengatakan Arunachal Pradesh selalu menjadi bagian dari India.

Beijing dan New Delhi berperang memperebutkan perbatasan Himalaya yang disengketakan pada tahun 1962 dan menjadi tetangga yang tidak nyaman sejak saat itu. Hubungan keduanya memburuk pada tahun 2020 karena bentrokan perbatasan yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara Tiongkok.

Pada Asian Games, yang tertunda satu tahun karena COVID-19, sekitar 12.400 atlet dari 45 negara bersaing memperebutkan 481 medali emas dalam program besar yang terdiri dari 40 cabang olahraga.