• News

Selama di Washington, Anggota Parlemen Australia Serukan Pembebasan Julian Assange

Yati Maulana | Kamis, 21/09/2023 23:05 WIB
Selama di Washington, Anggota Parlemen Australia Serukan Pembebasan Julian Assange Seorang pendukung memegang poster bergambar Julian Assange saat memprotes ekstradisi pendiri WikiLeaks dari Inggris ke AS, di Athena, Yunani, 20 Juni 2022. Foto: Reuters

WASHINGTON - Delegasi lintas partai yang terdiri dari anggota parlemen Australia yang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk meminta pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan mereka melakukan diskusi produktif di Washington dengan Departemen Kehakiman AS.

Kelompok anggota parlemen Australia mendesak para pejabat AS untuk membatalkan upaya mereka untuk mengekstradisi Assange dari penjara Inggris ke Amerika Serikat, di mana ia dicari atas tuduhan atas rilisnya catatan rahasia militer AS dan kabel diplomatik AS oleh WikiLeaks.

“Kami mengadakan dengar pendapat yang adil dan berdiskusi secara produktif,” kata Senator Australia Peter Whish-Wilson setelah pertemuan tersebut.

Delegasi tersebut termasuk anggota parlemen dari pemerintahan Partai Buruh, partai oposisi Liberal dan Nasional, dan Partai Hijau.

Anggota Parlemen Partai Buruh Tony Zappia mengatakan warga Australia yakin Assange, seorang warga negara Australia, sudah cukup dihukum dan dakwaannya harus dibatalkan.

“Diskusi kami dengan Departemen Kehakiman saat ini dan dengan pihak lain di Washington telah memungkinkan kami untuk menyampaikan pandangan tersebut dengan sangat jelas dan tegas, kami telah melakukannya,” kata Zappia kepada wartawan.

Sejumlah pendukung Assange berkumpul di luar gedung Departemen Kehakiman tempat pertemuan tersebut berlangsung dan memuji Assange sebagai jurnalis yang harus dipertemukan kembali dengan keluarganya.

Para pendukung Assange mengatakan dia menjadi korban karena mengungkap kesalahan dan potensi kejahatan AS, termasuk dalam konflik di Afghanistan dan Irak. Washington mengatakan bocornya dokumen rahasia itu membahayakan nyawa.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada bulan Mei mengatakan dia frustrasi karena belum tercapainya solusi diplomatik untuk mengakhiri penahanan Assange, dan dia tetap mengkhawatirkan kesehatan mental Assange. Zappia mengatakan Albanese mungkin akan mengangkat masalah ini ketika dia mengunjungi AS bulan depan.

“Kami pikir hal ini sudah berlangsung terlalu lama, dan luasnya perwakilan politik dalam delegasi ini menurut saya menunjukkan bahwa ada banyak orang di Australia yang ingin masalah ini diselesaikan,” kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong kepada wartawan di New York. York pada hari Rabu, di mana dia menghadiri Majelis Umum PBB.

Dukungan terhadap Assange di kalangan pengambil kebijakan AS masih rendah.

Jika diekstradisi, Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.

FOLLOW US