JAKARTA - Tabrakan langsung antara truk dan bus yang mengangkut pekerja ke sebuah tambang di provinsi Limpopo, Afrika Selatan bagian utara, telah menewaskan 20 orang.
Menurut pihak berwenang, perusahaan konstruksi Murray & Roberts Cementation mengatakan pada hari Senin (18/9/2023) bahwa 17 orang yang tewas adalah pekerjanya yang diangkut ke tambang Venetia di Musina dekat perbatasan Zimbabwe. Empat pekerja terluka dalam kecelakaan hari Minggu itu.
Perusahaan mengatakan pihaknya menawarkan dukungan kepada keluarga korban tewas. Masih belum jelas siapa tiga korban lainnya.
Para pekerja tersebut dilaporkan akan mengerjakan proyek bawah tanah di tambang tersebut, yang merupakan salah satu tambang berlian terbesar di negara tersebut dan dimiliki oleh raksasa pertambangan De Beers.
Perusahaan ini menyumbang lebih dari 40 persen produksi berlian tahunan di negara tersebut dan mempekerjakan lebih dari 4.300 staf, termasuk sebagian besar penduduk setempat.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan jaringan jalan paling maju di benua ini, namun juga memiliki salah satu catatan keselamatan jalan terburuk.
Petugas lalu lintas masih berada di lokasi kecelakaan pada hari Senin untuk menyelidiki penyebabnya.
Menteri Transportasi Provinsi Florence Radzilani, yang mengunjungi lokasi kecelakaan pada hari Senin, menyesalkan keadaan beberapa truk yang melaju di jalan raya.
“Kami selalu berbicara dengan petugas penegak hukum dan mengirimkan pesan kepada para pengemudi untuk mengatakan bahwa mereka harus memastikan kendaraannya layak jalan, sehingga tidak membahayakan nyawa orang yang tidak bersalah,” katanya.
Radzilani mengatakan beberapa pengemudi truk menghindari jalan yang mereka tahu ada petugas lalu lintas yang berpatroli karena kendaraan mereka tidak layak jalan atau pengemudi tidak memiliki izin yang sah.
“Kami sedang menunggu penyidik, tapi sudah ada dugaan bahwa pengemudi truk tidak memiliki SIM dan truk tersebut tidak laik jalan,” katanya kepada lembaga penyiaran publik SABC. (*)