• News

8 September Hari Aksara Internasional, Peduli Literasi di Komunitas Kita

Tri Umardini | Jum'at, 08/09/2023 07:30 WIB
8 September Hari Aksara Internasional, Peduli Literasi di Komunitas Kita 8 September Hari Aksara Internasional, Peduli Literasi di Komunitas Kita. (FOTO: UNSPLASH)

JAKARTA - Hari Aksara Internasional atau International Literacy Day diperingati pada tanggal 8 September setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah literasi yang ada di komunitas lokal kita maupun secara global.

Hari Aksara Internasional ditetapkan berdasarkan proklamasi Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau UNESCO, pada tahun 1966 “untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi sebagai masalah martabat dan hak asasi manusia.”

Hari Aksara Internasional membawa rasa kepemilikan atas tantangan buta huruf kembali ke masyarakat lokal di mana literasi dimulai, satu per satu.

Rayakan hari ini dengan memanfaatkan sumber daya seperti Scholaroo — sebuah platform yang menyediakan informasi mengenai beasiswa dari seluruh dunia.

Sejarah Hari Aksara Internasional

Meskipun banyak kemajuan telah dicapai dalam meningkatkan angka melek huruf dalam lebih dari lima puluh tahun sejak Hari Aksara Internasional yang pertama, buta huruf masih menjadi masalah global.

Diperkirakan ada lebih dari 750 juta orang dewasa di seluruh dunia yang tidak bisa membaca. Bencana Buta Huruf tidak terkecuali bagi bangsa dan budaya di dunia, termasuk Amerika Serikat, dimana diperkirakan 32 juta orang dewasa Amerika buta huruf.

Apa sebenarnya literasi itu? Kamus Miriam-Webster mendefinisikan literasi sebagai “kualitas atau keadaan melek huruf: terdidik…mampu membaca dan menulis.” Karena Anda dapat membaca postingan ini dan pastinya menghabiskan banyak waktu untuk membaca secara online, mungkin terasa tidak masuk akal mengetahui ada orang yang tinggal dan bekerja di komunitas Anda yang tidak hanya tidak dapat membaca postingan ini, namun juga tidak dapat membaca buku, menu restoran, rambu jalan, surat suara, buku petunjuk, label botol resep, atau kotak sereal.

Dapatkah Anda membayangkan menjalani kehidupan modern tanpa kemampuan dasar membaca dan menulis? Menghapuskan buta huruf di setiap komunitas lokal di seluruh dunia adalah inti dari Hari Aksara Internasional.

Hari Aksara Internasional pertama kali dicanangkan pada “Konferensi Menteri Pendidikan Sedunia tentang Pemberantasan Buta Huruf” yang diadakan di Teheran, Iran pada tahun 1965.

Tahun berikutnya UNESCO memimpin dan mendeklarasikan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional, dengan tujuan utama adalah “…untuk mengingatkan komunitas internasional akan pentingnya literasi bagi individu, komunitas dan masyarakat, dan perlunya upaya intensif menuju masyarakat yang lebih melek huruf.” Satu tahun kemudian, komunitas global menerima tantangan untuk mengakhiri buta huruf dengan berpartisipasi dalam Hari Aksara Internasional yang pertama.

Garis Waktu Hari Aksara Internasional

1965 Hari Aksara Internasional Direncanakan

Literasi internasional dibahas pada Konferensi Menteri Pendidikan Dunia tentang Pemberantasan Buta Huruf yang diadakan di Teheran, Iran.

1966 Hari Aksara Internasional Tiba

UNESCO mendeklarasikan Hari Aksara Internasional pada tanggal 8 September
“…untuk mengingatkan komunitas internasional akan pentingnya literasi bagi individu, komunitas, dan masyarakat, dan perlunya upaya intensif menuju masyarakat yang lebih melek huruf.”

1967 Hari Aksara Internasional Pertama

Pemerintah, sekolah, dan masyarakat di seluruh dunia berpartisipasi dalam kegiatan yang dirancang untuk fokus pada cara efektif mengakhiri buta huruf di tingkat lokal.

1990 Tahun Literasi Internasional

Peran penting literasi disoroti pada Konferensi Dunia Pendidikan untuk Semua di Jomtien, Thailand.

2015 Deklarasi Incheon

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB diadopsi oleh para pemimpin dunia pada Forum Pendidikan Dunia, yang diadakan di Incheon, Republik Korea.

2017 Literasi di Dunia Digital

Hari Aksara Internasional mengalihkan fokusnya pada keterampilan literasi yang diperlukan untuk menavigasi masyarakat yang termediasi digital.

Tradisi Hari Aksara Internasional

Melek huruf adalah sebuah anugerah yang sering kali dianggap remeh. Membaca merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Menavigasi dunia tanpa bisa membaca atau menulis adalah sebuah tantangan dan merupakan penghalang untuk mengalami banyak hal.

Pada Hari Aksara Internasional, organisasi dan individu mengambil alih dan menggunakan kemampuan literasi mereka untuk mendorong dan membantu mereka yang menghadapi kesulitan dalam cara membaca dan menulis.

Pelajar dan pekerja secara sukarela membimbing anak-anak di masyarakat, buku-buku disumbangkan dengan murah hati ke perpustakaan, dan biaya sekolah serta pembelajaran siswa disponsori untuk meluncurkan kesuksesan seumur hidup mereka.

Institusi dan organisasi pemerintah dan internasional mengkampanyekan literasi di tingkat akar rumput, serta menjadi tuan rumah bagi lembaga think tank dan forum diskusi untuk menyusun strategi dan menerapkan kebijakan terbaik untuk pemberantasan buta huruf. Mereka juga mengadakan penggalangan dana untuk tujuan tersebut.

Tema Hari Aksara Internasional ditetapkan setiap tahun, yang digunakan sebagai cara untuk membangun kesadaran seputar isu-isu tertentu.

Kegiatan Hari Aksara Internasional?

Menyumbangkan buku ke ruang kelas setempat
Perpustakaan kelas sekolah dasar selalu membutuhkan bahan bacaan segar agar siswa muda tetap tertarik membaca. Tanyakan kepada guru anak Anda daftar keinginan buku yang mereka tahu akan disukai siswa dan sumbangkan ke kelas.

Jika Anda tidak memiliki anak yang bersekolah, mintalah rekan kerja, saudara, atau tetangga untuk menyumbang ke perpustakaan kelas anak mereka. Anda akan menjadi pahlawan mereka di Hari Aksara Internasional.

Hadiahkan sebuah buku
Anak-anak secara alami memiliki rasa ingin tahu terhadap dunia di sekitar mereka. Membaca memuaskan keinginan mereka untuk belajar dan menggugah imajinasi.

Buku adalah hadiah yang sangat dihargai untuk ulang tahun, hari libur, atau tanpa alasan sama sekali selain untuk mengatakan, "Aku sedang memikirkanmu." Dan bukankah Hari Aksara Internasional adalah hari yang tepat untuk mengatakan “Saya sedang memikirkanmu” dengan memberikan sebuah buku kepada setiap anak dalam hidup Anda? Jangan lupa bahwa orang dewasa juga menghargai menerima buku sebagai hadiah.

Mulai perpustakaan pinjaman komunitas
Kumpulkan keluarga, teman, atau tetangga hari ini dan mulailah perpustakaan peminjaman kecil di lingkungan Anda.

Pada tahun 2009, Todd Bol dari Hudson, Wisconsin memulai “Perpustakaan Kecil Gratis” pertama yang menjadikan berbagi buku mudah diakses dan tersedia kapan saja bagi orang-orang di komunitasnya. Konsep “ambil buku, kembalikan buku” didasarkan pada sistem kehormatan.

Kami senang bahwa perpustakaan kecil ini dapat diakses 24/7 dan tidak pernah ada biaya keterlambatan atau denda.

Lima Alasan Literasi Penting Bagi Semua Orang

1. Kesehatan otak

Penelitian menunjukkan bahwa memberikan otak olahraga setiap hari dengan membaca, menulis, dan bekerja dengan angka akan menjaga sel-sel otak tetap sehat seiring bertambahnya usia, sehingga mengurangi kemungkinan terkena Alzheimer dan demensia di kemudian hari.

2. Partisipasi komunitas

Kurangnya keterampilan sastra membatasi keterlibatan sosial di semua tingkat usia dan menghalangi orang dewasa dan anak-anak untuk berpartisipasi penuh dan berkontribusi terhadap perbaikan masyarakat.

3. Komunikasi yang efektif

Belajar membaca dan menulis meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dengan meningkatkan bahasa lisan, memungkinkan kita untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan gagasan kita dengan orang lain dengan lebih jelas.

4. Kemajuan Ketenagakerjaan

Mengetahui cara membaca, menulis, dan bekerja dengan angka merupakan keterampilan penting untuk pekerjaan yang memiliki peluang untuk meningkatkan jenjang sosial-ekonomi. Melek huruf memutus siklus kemiskinan, satu demi satu kehidupan.

5. Pengetahuan adalah kekuatan

Literasi adalah kunci pemberdayaan pribadi dan memberi kita martabat pribadi dan harga diri. (*)

 

FOLLOW US