• Sport

Skandal Ciuman: Pelatih Tim Putri Spanyol Jorge Vilda akan Dipecat

Yati Maulana | Jum'at, 01/09/2023 15:03 WIB
Skandal Ciuman: Pelatih Tim Putri Spanyol Jorge Vilda akan Dipecat Pelatih Spanyol Jorge Vilda merayakan kemenangan piala dunia wanita FIFA Australia dan Selandia Baru 2023 di Stadion, Sydney, Australia, 20 Agustus 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Pelatih tim putri Spanyol Jorge Vilda, yang menghadapi pemberontakan pemain demi membawa timnya meraih kejayaan Piala Dunia, akan dipecat menyusul dampak buruk yang semakin sengit akibat skandal ciuman yang melibatkan bosnya, menurut sebuah sumber federasi sepak bola.

Vilda yang berusia 42 tahun menjadi sosok yang terkadang terisolasi di Australia karena sebagian besar pasukannya melakukan selebrasi tanpa dirinya, dan kini terjebak dalam reaksi buruk terhadap presiden federasi sepak bola (RFEF) Luis Rubiales karena mencium bibir seorang pemain.

Ciuman Rubiales terhadap Jenni Hermoso, yang mengecamnya sebagai hal yang tidak diinginkan dan seksis, terjadi saat ia menyerahkan medali kepada skuad pemenang Piala Dunia di depan jutaan penonton di seluruh dunia pada upacara penutupan di Australia awal bulan ini.

Vilda mendukung Rubiales yang kini ditangguhkan dan dewan baru RFEF berencana mengakhiri kontraknya setelah sang pelatih menolak permintaan pengunduran diri, kata sumber tersebut kepada Reuters.

Dewan juga sedang melakukan negosiasi dengan para pemain wanita untuk mengakhiri aksi mogok mereka terkait kasus Rubiales, kata sumber tersebut, dalam sebuah kehebohan yang menutupi penampilan luar biasa tim di Piala Dunia yang berpuncak pada kemenangan 1-0 atas Inggris.

Rubiales menolak mengundurkan diri dan menyalahkan "feminis palsu" karena menjelek-jelekkannya, namun ketika badan sepak bola dunia FIFA menskorsnya, ketua RFEF regional mendesaknya untuk mundur.

Baik FIFA dan otoritas Spanyol sedang menyelidikinya.

Masa jabatan Vilda sebagai pelatih sejak 2015 dipertanyakan tahun lalu ketika 15 pemain mengirim surat ke RFEF yang mengatakan mereka tidak akan lagi bermain untuk Spanyol jika dia bertanggung jawab.

RFEF membuat beberapa penyesuaian terhadap kondisi kerja menyusul keluhan mereka namun mendukung Vilda, yang membawa skuadnya ke Piala Dunia tanpa sebagian besar pemberontak.

Dewan kini sedang membahas legalitas pemecatan Vilda dan menentukan paket pesangon yang setara dengan gaji tahunannya sebesar 160.000 euro ($173.552), kata sumber itu.

RFEF, yang mewakili Vilda saat dia masih menjadi pelatih, tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Di Piala Dunia, ia mengatakan kesuksesan tim tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan RFEF untuknya.

Pada hari Kamis, Pedro Rocha, presiden sementara RFEF, mengatakan Vilda tetap menjadi pelatih untuk saat ini. “Setelah kami bertemu dengannya, kami akan memberi Anda informasi terkait,” katanya kepada wartawan.

“Kami belum memutuskan. Kami harus mendengarkan dan berbicara.”

Rubiales memuji Vilda atas kemenangan Piala Dunia dan menawarinya kontrak baru berdurasi empat tahun dengan gaji tahunan sebesar 500.000 euro. Vilda termasuk di antara mereka yang paling antusias memuji penolakan Rubiales untuk mengundurkan diri pada pertemuan RFEF.

Sumber tersebut mengatakan federasi tidak dapat menerima tawaran gaji lisan Rubiales, dan merasa memiliki “argumen kuat” jika Vilda mengambil tindakan hukum.

Pada akhir pekan lalu, 58 pemain wanita teratas Spanyol mengatakan mereka tidak akan kembali bermain untuk tim nasional di bawah kepemimpinan yang ada. Sumber RFEF mengatakan para pemain kini sedang berkonsultasi apakah pemecatan Vilda akan mengubah hal itu.

RFEF juga meminta kembalinya Rafael del Amo, presiden komite nasional sepak bola wanita, yang mengundurkan diri sebagai protes atas penolakan Rubiales untuk berhenti.

Del Amo telah dinominasikan untuk berbicara dengan para pemain dengan janji bahwa RFEF akan memperbarui staf tim, kata sumber tersebut.

FOLLOW US