• News

Polusi Udara Asia Selatan Sebabkan Harapan Hidup Berkurang Lima Tahun Lebih

Yati Maulana | Kamis, 31/08/2023 13:10 WIB
Polusi Udara Asia Selatan Sebabkan Harapan Hidup Berkurang Lima Tahun Lebih Umat Hindu saat festival keagamaan Hindu Chatth Puja, di tepi sungai Yamuna di New Delhi, India, 31 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Meningkatnya polusi udara dapat memangkas harapan hidup lebih dari lima tahun per orang di Asia Selatan, salah satu wilayah paling tercemar di dunia. Hal itu didasarkan pada sebuah laporan tentang kesehatan yang diterbitkan Selasa, 29 agustus 2023 yang menandai meningkatnya beban udara berbahaya.

Wilayah ini, yang mencakup negara-negara dengan polusi paling tinggi di dunia, seperti Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan, menyumbang lebih dari setengah total tahun hidup yang hilang secara global akibat polusi, menurut Institut Kebijakan Energi (EPIC) Universitas Chicago dalam laporan terbarunya tentang Indeks Kualitas Hidup.

Industrialisasi yang pesat dan pertumbuhan penduduk telah berkontribusi terhadap penurunan kualitas udara di Asia Selatan, dimana tingkat polusi partikulat saat ini 50% lebih tinggi dibandingkan awal abad ini dan kini menutupi bahaya yang ditimbulkan oleh ancaman kesehatan yang lebih besar.

Penduduk di Bangladesh, negara paling berpolusi di dunia, diperkirakan akan kehilangan rata-rata 6,8 tahun hidup per orang, dibandingkan dengan 3,6 bulan di Amerika Serikat, menurut penelitian yang menggunakan data satelit untuk menghitung dampak kenaikan denda udara. partikel pada harapan hidup.

India bertanggung jawab atas sekitar 59% peningkatan polusi dunia sejak tahun 2013, kata laporan itu, karena udara berbahaya mengancam semakin memperpendek umur di beberapa wilayah yang lebih berpolusi di negara tersebut. Di New Delhi yang berpenduduk padat, yang merupakan kota besar dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia, rata-rata harapan hidup berkurang lebih dari 10 tahun.

Mengurangi tingkat global partikel udara yang merusak paru-paru, yang dikenal sebagai PM 2.5, ke tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup sebesar 2,3 tahun, atau total 17,8 miliar tahun hidup, kata laporan itu.

Rata-rata penduduk Pakistan akan memperoleh waktu 3,9 tahun jika memenuhi pedoman WHO yang membatasi rata-rata konsentrasi PM 2,5 tahunan menjadi 5 mikrogram per meter kubik, sementara seseorang di Nepal akan hidup 4,6 tahun lebih lama jika pedoman tersebut dipenuhi, menurut laporan tersebut.

Sementara itu, Tiongkok telah berupaya mengurangi polusi sebesar 42,3% antara tahun 2013 dan 2021, kata laporan tersebut, menyoroti perlunya pemerintah untuk menghasilkan data kualitas udara yang dapat diakses untuk membantu menjembatani kesenjangan global dalam mengakses alat-alat untuk memerangi polusi.

FOLLOW US