• Ototekno

Kondisi Angin Tidak Mendukung, Jepang Tunda Peluncuran Roket ke Bulan

Yati Maulana | Senin, 28/08/2023 16:04 WIB
Kondisi Angin Tidak Mendukung, Jepang Tunda Peluncuran Roket ke Bulan Kendaraan peluncuran H-IIA nomor 47 terlihat di landasan peluncuran di Tanegashima Space Center, di Tanegashima, Jepang, 28 Agustus 2023. Foto: Kyodo via Reuters

JAKARTA - Badan antariksa Jepang pada Senin, 28 Agustus 2023, menunda rencana peluncuran roket H-IIA yang akan membawa pendarat di bulan ke luar angkasa, menurut operator Mitsubishi Heavy Industries (MHI).

Peluncuran dibatalkan karena kondisi angin yang tidak sesuai di atmosfer bagian atas, kata unit layanan peluncuran MHI dalam sebuah postingan di situs media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, 24 menit sebelum waktu peluncuran yang direncanakan.

Roket H-IIA No. 47 akan diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) di Jepang selatan pada pukul 09:26 waktu setempat (0026 GMT) pada hari Senin.

MHI akan memberikan rincian lebih lanjut, kata JAXA selama siaran langsung YouTube-nya.

Roket tersebut membawa Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) JAXA, yang akan menjadi pesawat ruang angkasa Jepang pertama yang mendarat di bulan. Pendarat bulan Hakuto-R Mission 1 milik startup ispace yang berbasis di Tokyo gagal pada bulan April.

JAXA berencana untuk memulai pendaratan SLIM di bulan pada Januari-Februari 2024 setelah peluncuran hari Senin, yang bertujuan untuk mengikuti keberhasilan misi eksplorasi bulan Chandrayaan-3 India bulan ini.

Roket tersebut juga membawa satelit X-Ray Imaging and Spectrcopy Mission (XRISM), sebuah proyek gabungan JAXA, NASA, dan Badan Antariksa Eropa.

H-IIA, yang dikembangkan bersama oleh JAXA dan MHI, telah menjadi kendaraan peluncuran luar angkasa andalan Jepang, dengan tingkat keberhasilan 98% sejak tahun 2001. Namun, setelah roket H3 angkut menengah JAXA yang baru gagal melakukan debutnya pada bulan Maret, badan tersebut menunda peluncuran tersebut. peluncuran H-IIA No. 47 selama beberapa bulan untuk menyelidiki penyebabnya.

Upaya Jepang baru-baru ini di bidang luar angkasa juga menghadapi kemunduran lain, dengan kegagalan peluncuran roket kecil Epsilon pada Oktober 2022, yang diikuti dengan ledakan mesin selama pengujian bulan lalu.

FOLLOW US