JAKARTA - Masuknya nama Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto cukup menyita perhatian. Muhadjir mengatakan bahwa hal ini merupakan urusan penuh partai politik.
Muhadjir menyebut dirinya tidak ingin terlibat lebih jauh dan memilih untuk fokus membantu Presiden Joko Widodo. Ia juga menyebut bahwa saat ini dirinya sedang fokus menjalankan tugasnya sebagai kader Muhammadiyah yang tidak boleh terlibat dalam politik apapun.
"Saya Menko PMK membantu Pak Presiden dan saya juga masih pengurus Muhammadiyah. Muhammadiyah itu nggak boleh menjadi bagian dari partai politik," kata Muhadjir, Minggu (27/8).
Muhadjir sendiri tidak pernah berfikir akan menjadi cawapres Prabowo. Ia tetap menegaskan akan tetap fokus membantu presiden sebagai Menko PMK.
"Belum sampai berpikir begitu lah (jadi Cawapres Prabowo). Saya yang penting fokus bantu Pak Presiden untuk menyelesaikan target-target yang sudah dicanangkan oleh beliau," ujarnya.
Muhadjir mengaku banyak target yang harus dicapainya menjelang berakhirnya kepemimpinan Jokowi sebagai presiden. Sebelum itu terjadi, ia berharap dapat menuntaskan amanat yang telah diembankan kepadanya.
"Stunting, kemiskinan ekstrem kemudian mengejar target kesehatan, transformasi kesehatan, kemudian juga pembangunan desa yang saya juga supaya 100 persen 2024 nanti bisa menjadi desa mandiri," tambahnya.
Sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan mengungkap ada nama lain di luar partai politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) masuk menjadi kandidat cawapres Prabowo Subianto. Salah satunya ialah Muhadjir Effendy.
"Ada, Pak Muhadjir, ya," kata Zulhas dilansir dari detik.com.
Zulhas mengatakan pengumuman cawapres akan dilakukan pada momentum yang tepat. Dia menuturkan parpol yang tergabung di KKIR akan berembuk membahas cawapres Prabowo.
"Saya kira pada momentum yang tepat pada saatnya berembuk akan ketemu jalannya yang disepakati, seperti koalisi Golkar, PAN, Gerindra, PKB, Gerindra kan lama setahun, tapi dalam dua hari kan, momentumnya tepat kan," jelasnya.
"Jadi, saya kira nanti juga akan ada momentumnya siapa, tunggu aja nanti momentum itu datang," sambung dia.