• News

Anggota Kongres Partai Republik AS Sebut Mata-mata China Meretas Emailnya

Yati Maulana | Kamis, 17/08/2023 12:02 WIB
Anggota Kongres Partai Republik AS Sebut Mata-mata China Meretas Emailnya Perwakilan Republik AS Don Bacon dari Nebraska mencalonkan diri untuk pemilihan kembali DPR AS dalam pemilihan paruh waktu AS 2022, 11 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perwakilan Partai Republik AS Don Bacon pada Senin malam mengatakan FBI telah memperingatkannya bahwa emailnya telah diretas oleh mata-mata China, dengan pesan pribadi dan kampanye disusupi.

Bacon diberi tahu bahwa Partai Komunis China memiliki akses ke akunnya selama sekitar satu bulan yang berakhir pada 16 Juni, katanya di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Berita itu pertama kali dilaporkan pada hari Senin oleh Washington Post.

Peretasan itu adalah hasil dari "kerentanan dalam perangkat lunak Microsoft", kata Bacon, referensi yang jelas untuk kampanye peretasan yang diungkapkan Microsoft (MSFT.O) bulan lalu, yang dilaporkan mengakibatkan pencurian ratusan ribu email dari pejabat senior A.S. pejabat, termasuk Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns.

CNN sebelumnya melaporkan bahwa akun email di DPR AS menjadi sasaran sebagai bagian dari kampanye yang sama.

"Ada korban lain dalam operasi dunia maya ini," kata Bacon di X. "Pemerintah Komunis di China bukanlah teman kita dan sangat aktif dalam melakukan spionase dunia maya."

Seorang juru bicara Kedutaan Besar China menyebut pengembangan itu sebagai "noda" dan bagian dari "narasi tidak berdasar," menambahkan bahwa pemerintah AS telah melemahkan kedaulatan China dengan penjualan senjata baru-baru ini ke Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh China.

FBI dan Microsoft menolak berkomentar.

Seorang juru bicara Bacon mengatakan FBI telah memberitahunya bahwa peretas China mengkompromikan emailnya dan mencuri informasi yang berkaitan dengan perbankan pribadi, strategi politik, dan penggalangan dana kampanye.

Bacon, yang terpilih menjadi anggota Kongres pada tahun 2016, adalah mantan brigadir jenderal Angkatan Udara yang saat ini bertugas di Komite Angkatan Bersenjata DPR, yang membantu memutuskan anggaran tahunan dan rencana pengeluaran militer AS.

Menurut juru bicaranya, anggota kongres itu kemungkinan menjadi sasaran karena dukungan publiknya untuk Taiwan dan komentar kritisnya tentang perlakuan China terhadap komunitas Uyghur.

FOLLOW US