• News

Jakarta Peringkat Dua Paling Tercemar Dunia, Kendaraan Bakal Diuji Emisi Acak

Yati Maulana | Selasa, 15/08/2023 13:01 WIB
Jakarta Peringkat Dua Paling Tercemar Dunia, Kendaraan Bakal Diuji Emisi Acak Pemandangan gedung apartemen saat kabut asap menutupi Jakarta, Indonesia 9 Agustus 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Ibu kota Indonesia akan memaksa pengemudi untuk menjalani tes emisi, kata para pejabat pada Senin, 14 Agustus 2023, di tengah memburuknya kualitas udara yang menjadikan Jakarta salah satu kota paling tercemar di dunia.

Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei dan minggu lalu menduduki peringkat teratas global yang disusun oleh perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir. Pada Senin, Jakarta menduduki peringkat kedua.

Selama rapat kabinet pada hari Senin, Presiden Indonesia Joko Widodo menyalahkan masalah tersebut sebagian besar pada "lalu lintas jalan yang berlebihan, musim kemarau yang panjang, dan industri manufaktur terutama yang menggunakan batu bara."

Presiden sendiri telah berjuang untuk menghilangkan batuknya selama hampir empat minggu, yang menurut seorang pejabat disebabkan tingginya tingkat polusi di Jakarta.

"Kemungkinan seperti yang dikatakan dokter presiden, penyakit itu disebabkan oleh kondisi udara yang tidak sehat dan buruk," kata Menteri Pariwisata Sandiaga Uno usai rapat kabinet.

Kelompok lingkungan telah lama menunjuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sebagai penyebab polusi yang tinggi.

Pemerintah mengatakan akan melakukan pemeriksaan acak pada kendaraan dan memaksa pengemudi menjalani tes emisi. Ini akan mempertimbangkan denda bagi mereka yang gagal dan pencabutan lisensi untuk pelanggar berulang.

Pemerintah Kota Jakarta juga mempertimbangkan untuk memerintahkan separuh pegawai negerinya untuk bekerja dari rumah.

Pemerintah pusat juga akan mewajibkan uji emisi sebagai bagian dari proses pengurusan STNK di ibu kota. Tidak disebutkan kapan langkah-langkah itu akan diberlakukan atau bagaimana penerapannya.

"Kami akan mulai di Jakarta dan ketika sudah lebih baik, kami akan memperluasnya ke Jabodetabek," kata Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar dalam konferensi pers.

Presiden Widodo juga menyarankan perusahaan untuk memberlakukan kerja hybrid dan mendesak modifikasi cuaca di Jabodetabek, mengatakan cuaca kering berkontribusi terhadap polusi. Modifikasi cuaca mencakup teknik-teknik seperti penyemaian awan, yang telah digunakan di Indonesia selama musim kemarau, yang melibatkan penembakan semburan garam ke awan untuk memicu curah hujan.

“Juga pantau terus sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek,” katanya kepada para menteri.

Langkah lain yang dipertimbangkan antara lain mewajibkan mobil berkapasitas mesin 2.400 cc ke atas menggunakan bahan bakar beroktan 98, dan mewajibkan setiap kendaraan mengangkut empat orang.

Penduduk Jakarta yang jumlahnya lebih dari 10 juta orang sudah lama mengeluhkan udara yang buruk.

Sekelompok warga memenangkan kasus perdata penting melawan pemerintah pada tahun 2021, mendorong Presiden Widodo untuk memerintahkan penetapan standar kualitas udara nasional untuk melindungi kesehatan manusia dan memberi tahu menteri kesehatan dan gubernur Jakarta untuk merancang strategi untuk mengendalikan polusi udara.

FOLLOW US