• News

China Dorong Partisipasi Kontra-Spionase Warga, Kehawatiran Amerika Meningkat

Yati Maulana | Jum'at, 04/08/2023 16:04 WIB
China Dorong Partisipasi Kontra-Spionase Warga, Kehawatiran Amerika Meningkat Bendera Tiongkok dan AS dipajang di papan sirkuit tercetak dengan chip semikonduktor, dalam gambar ilustrasi yang diambil 17 Februari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Amerika Serikat pada Rabu menyuarakan keprihatinan atas seruan China untuk mendorong warganya bergabung dalam pekerjaan kontra-spionase dan mengatakan telah memantau dengan cermat penerapan undang-undang anti-mata-mata Beijing yang diperluas.

Kementerian Keamanan Negara China pada hari Selasa mengatakan China harus mendorong warganya untuk bergabung dengan pekerjaan kontra-spionase, termasuk membuat saluran bagi individu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan dan memberi penghargaan kepada mereka karena melakukannya.

Sebuah sistem yang menjadikannya "normal" bagi orang biasa untuk berpartisipasi dalam kontra-spionase harus dibuat, kata kementerian itu.

Itu mengikuti perluasan undang-undang kontra-spionase China yang mulai berlaku pada bulan Juli dan melarang transfer informasi yang dianggapnya terkait dengan keamanan nasional. Ini telah membuat khawatir Amerika Serikat, yang telah memperingatkan bahwa perusahaan asing di China dapat dihukum karena aktivitas bisnis regulernya.

"Kami memiliki keprihatinan atas hal itu, tentu mendorong warga untuk memata-matai satu sama lain adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller dalam jumpa pers harian.

"Kami memantau dengan cermat penerapan undang-undang kontra-spionase baru China seperti yang telah kami lakukan, yang seperti tertulis sangat memperluas cakupan kegiatan apa yang dianggap spionase," katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menangkap dan menahan puluhan warga negara China dan asing karena dicurigai melakukan spionase, termasuk seorang eksekutif di pembuat obat Jepang Astellas Pharma pada bulan Maret. Wartawan Australia Cheng Lei, yang dituduh oleh China memberikan rahasia negara ke negara lain, telah ditahan sejak September 2020.

Deklarasi China bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata datang ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, menuduh China melakukan spionase dan serangan dunia maya, tuduhan yang ditolak Beijing.