Pandangan umum parlemen pada hari pemungutan suara kedua perdana menteri baru, di parlemen di Bangkok, Thailand, 19 Juli 2023. Foto: Reuters
JAKARTA - Ketua parlemen Thailand mengatakan pada Kamis bahwa pemungutan suara parlemen untuk perdana menteri berikutnya akan ditunda, memperpanjang kebuntuan politik yang menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas sejak pemilihan umum Mei.
Banyak pemilih dalam pemungutan suara 14 Mei menolak hampir satu dekade pemerintahan oleh militer dan pemerintah yang didukung militer tetapi partai progresif yang menang, Move Forward, telah dihalangi untuk merebut kekuasaan karena lawan konservatif dan majelis tinggi yang dicalonkan.
Ketua parlemen Wan Muhamad Noor Matha mengatakan pemungutan suara untuk perdana menteri, yang telah dijadwalkan pada hari Jumat, hanya dapat diadakan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan banding oleh Move Forward terhadap upayanya untuk menunjuk seorang perdana menteri.
"Kami harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi pada 16 Agustus sebelum menentukan kapan kami akan melakukan pemungutan suara lagi," kata Wan Noor kepada wartawan.
Baht Thailand telah melemah minggu ini karena ketidakpastian politik.
Pheu Thai, inkarnasi terbaru dari partai yang didirikan oleh mantan taipan telekomunikasi Thaksin Shinawatra, berada di urutan kedua dalam jajak pendapat dan berharap mendapatkan calon perdana menteri terpilih untuk membentuk pemerintahan.
Setelah pemilihan Maju, bersama dengan Pheu Thai dan enam partai lainnya, membentuk aliansi untuk mencoba membentuk pemerintahan. Namun pemimpin Move Forward, Pita Limjaroenrat, dua kali dihalangi parlemen untuk menjadi perdana menteri.
Pada hari Rabu, Pheu Thai mengatakan akan berusaha membentuk aliansi baru tanpa Move Forward dan akan mencalonkan taipan real estat Srettha Thavisin untuk jabatan perdana menteri.
Move Forward memenangkan suara banyak anak muda dan pengucilannya dari kekuasaan oleh kaum konservatif yang bersekutu dengan kerajaan-militer telah meningkatkan prospek kembalinya jenis protes jalanan yang telah membawa kekacauan intermiten ke Thailand selama 20 tahun terakhir.