• Kabar Pertanian

Kementan Genjot Kompetensi Penyuluh Pertanian Lewat Bimtek dan Sertifikasi Profesi

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 02/08/2023 15:57 WIB
Kementan Genjot Kompetensi Penyuluh Pertanian Lewat Bimtek dan Sertifikasi Profesi Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) yang dilanjutkan dengan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian Level Supervisor – Fasilitator. (Foto: Kementan)

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian, khususnya bagi penyuluh harus dilakukan.

“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, Bimbingan Teknis (Bimtek), pelatihan vokasi, maupun sertifikasi profesi.” ujar Mentan.

Demikian pula dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi di waktu yang berbeda. Dia menyatakan, Kementerian Pertanian, khususnya BPPSDMP akan terus mendukung proses sertifikasi bagi penyuluh pertanian.

“Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional, dan standar khusus,” imbuh Dedi.

Untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menyelenggarakan Bimtek yang dilanjutkan dengan Sertifikasi Kompetensi Penyuluh Pertanian Level Supervisor – Fasilitator.

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 25 hingga 30 Juli 2023, yang diikuti oleh 28 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Honorer/Tenaga Harian Lepas (THL) Dari provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Adapun Bimtek dan Sertifikasi diselenggarakan di BBPP Binuang.

Ketua Tempat Uji Kompetensi (TUK) BBPP Binuang, Adi Widiyanto saat membuka rangkaian sertifikasi mengatakan, sertifikasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi, bagi peserta yang masih THL, ini merupakan bekal bagi mereka untuk mempersiapkan seleksi PPPK dan CPNS.

“Predikat kompeten harus berbeda dengan yang belum dinyatakan kompeten. Terus belajar seiring dengan predikat kompeten,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu asesor pada sertifikasi, Nang Sriati mengatakan, materi penyuluhan pertanian merupakan materi yang cocok dipakai di lapangan.

“Saya apresiasi bagi bapak ibu yang masih mau meningkatkan kompetensinya melalui sertifikasi. Dunia saat ini sudah maju dan modern, tapi kita para penyuluh jangan sampai tertinggal,” paparnya

“Asesi pada sertifikasi kali ini berjumlah 28 orang, 27 supervisor dan 1 fasilitator. Kami merekomendasikan semuanya kompeten. Dengan adanya asesmen ini, menjadi peluang untuk lebih maju lagi,” pungkasnya.

FOLLOW US