JAKARTA - Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia atau World Day Against Trafficking in Persons diperingati pada tanggal 30 Juli setiap tahun.

Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia diadakan untuk menyadarkan warga dunia terhadap pandemi perdagangan manusia.

Perdagangan Manusia melibatkan perekrutan, pengangkutan, dan kepemilikan individu manusia melalui paksaan atau cara curang lainnya untuk mengeksploitasi mereka demi keuntungan.

Siapa pun bisa menjadi korban dari tindakan keji ini tanpa memandang usia atau latar belakang, dan perdagangan manusia ada di seluruh dunia.

Sejarah Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia

Perdagangan manusia adalah pandemi global yang berasal dari era perbudakan dan masih sangat lazim hingga saat ini.

Hal ini dapat didefinisikan secara sederhana sebagai tindakan pengangkutan atau pemaksaan orang yang melanggar hukum untuk mendapatkan keuntungan dari pekerjaan atau layanan mereka, yang biasanya dalam bentuk kerja paksa atau eksploitasi seksual.

Perbuatan tersebut merupakan kejahatan terhadap orang karena melanggar hak bergerak korban melalui paksaan serta fakta bahwa korban dieksploitasi secara komersial.

Perdagangan manusia terutama menyasar perempuan dan anak-anak, dan mungkin tidak selalu melibatkan perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain.

Dan meskipun perdagangan tenaga kerja dan perdagangan seks biasanya diperlakukan secara terpisah dalam wacana perdagangan umum, satu kesamaan yang dimiliki oleh para korban dari kedua bentuk perdagangan tersebut adalah bahwa perdagangan mereka dimulai dengan migrasi ke lingkungan yang tampaknya lebih baik.

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pemberantasan Perdagangan Orang dan Eksploitasi Pelacuran Orang Lain diadopsi pada tahun 1949 dan mulai berlaku pada tahun 1951.

Konvensi tersebut merupakan titik balik hukum dalam perdagangan manusia karena merupakan instrumen utama yang mengikat secara hukum pada subjek.

Hingga saat ini, baru 66 negara yang telah meratifikasi konvensi tersebut.

Alasan utama rendahnya tingkat ratifikasi adalah keragu-raguan beberapa negara untuk mengkriminalkan prostitusi sebagaimana diatur oleh Konvensi.

Menyusul pemberlakuan Konvensi, masyarakat internasional mengadopsi beberapa instrumen (tidak mengikat secara hukum) yang mengarahkan fokus perdagangan manusia ke (perdagangan) perempuan.

Salah satu instrumen tersebut adalah The Beijing Platform for Action yang diadopsi oleh Konferensi Dunia Keempat tentang Perempuan pada tahun 1995, yang menyerukan penekanan yang efektif terhadap perdagangan perempuan dan anak perempuan dalam perdagangan seks.

Garis Waktu Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia

1. Tahun 1912 Eksistensi Pedagang Pada Wanita
Pada tahun 1912, polisi di Hamburg, Jerman mencatat 402 pedagang wanita yang diketahui, sehingga memperkuat spekulasi bahwa perdagangan telah terjadi antara akhir tahun 1800-an dan awal tahun 1900-an.

2. Tahun 1945 PBB Didirikan
Pada tanggal 24 Oktober 1945, di San Francisco, Amerika Serikat, PBB dibentuk.

3. Tahun 1949 Instrumen Pertama Yang Mengikat Secara Hukum Terhadap Trafiking
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penindasan Lalu Lintas Orang dan Eksploitasi Pelacuran Orang Lain diadopsi pada tahun 1949.

4. Tahun 2013 Hari Dunia Menentang Perdagangan Orang Ditetapkan
Pada 2013, Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan tingkat tinggi di mana mereka menetapkan 30 Juli sebagai Hari Dunia Menentang Perdagangan Orang.

Bagaimana Memperingati Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia

- Bacalah sejarah perdagangan manusia
Anda dapat dan harus membaca tentang sejarah perdagangan manusia. Teliti bagaimana organisasi internasional telah menanganinya sejauh ini.

- Donasi ke tempat penampungan untuk korban perdagangan manusia
Sumbangkan pakaian dan barang-barang lainnya ke tempat penampungan bagi para korban perdagangan manusia, karena ini akan sangat bermanfaat. Berapa pun jumlahnya membantu dan itu untuk tujuan yang bermanfaat.

- Tawarkan pekerjaan kepada penyintas perdagangan manusia
Jika Anda memiliki hak istimewa untuk melakukannya, silakan berikan pekerjaan kepada orang yang selamat dari perdagangan manusia, untuk membantu mereka bangkit kembali.

Dibutuhkan banyak kekuatan dan ketahanan untuk pulih dari sesuatu seperti perdagangan manusia. Bantuan apa pun di sepanjang jalan dihargai oleh para penyintas.

5 Fakta Tentang Perdagangan Manusia

1. Perdagangan manusia adalah fenomena global

Perdagangan manusia tidak spesifik untuk beberapa wilayah, tetapi lebih merupakan tindakan global melawan kemanusiaan, dengan beberapa negara memiliki tingkat perdagangan yang sangat tinggi.

2. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak perempuan

Sebagian besar korban perdagangan manusia adalah perempuan dan anak perempuan yang dieksploitasi untuk pekerjaan seks.

3. Industri bernilai miliaran dolar

Perdagangan manusia adalah "industri" yang dilaporkan menghasilkan ratusan miliar dolar secara global setiap tahun.

4. Para migran rentan terhadap perdagangan

Migran yang datang ke suatu negara baru biasanya rentan terhadap perdagangan, terutama jika itu adalah migrasi ilegal.

5. Perusahaan besar tertentu mempekerjakan pekerja anak

Sejumlah perusahaan global besar mendapat manfaat dari pekerja anak. Beberapa perusahaan ini termasuk Nestle dan Nike, antara lain.

Mengapa Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia Penting?

1. Menciptakan kesadaran tentang perdagangan manusia

Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia membantu membawa perhatian banyak orang pada masalah perdagangan manusia. Ini juga menimbulkan masalah bagaimana kita bisa mengatasinya dengan cara kita sendiri.

2. Mengarah pada ide-ide baru untuk solusi

Memperingati Hari Menentang Perdagangan Orang Sedunia membuat perbincangan terus berlanjut tentang solusi baru untuk masalah perdagangan manusia.

Lihat percakapan seperti apa yang dapat Anda mulai di antara rekan-rekan Anda tentang perdagangan manusia.

3. Kesempatan untuk merangkul para korban

Hari Menentang Perdagangan Manusia Sedunia memungkinkan kita untuk memberikan rahmat kepada para korban perdagangan manusia melalui donasi, misalnya.

Ambil hari ini sebagai kesempatan untuk merangkul dan membantu korban dan belajar tentang perjuangan mereka. (*)