• News

Ekuador Pulih Usai Bentrok di Penjara, Polisi Temukan 11 Mayat

Yati Maulana | Kamis, 27/07/2023 17:05 WIB
Ekuador Pulih Usai Bentrok di Penjara, Polisi Temukan 11 Mayat Kerabat narapidana menunggu berita di luar penjara di Guayaquil, usai bentrok yang menewaskan 18 orang di Guayaquil, Ekuador 25 Juli 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Polisi Ekuador mengatakan pada Rabu bahwa mereka telah menemukan 11 mayat dan 29 bagian tubuh setelah merebut kembali kendali atas berbagai blok sel di sebuah penjara di Guayaquil, tempat para anggota kelompok kriminal yang berbeda bertempur selama akhir pekan.

Upaya forensik di penjara Penitenciaria del Litoral terus menentukan jumlah korban tewas resmi, kata Cesar Zapata, direktur polisi keamanan warga dan ketertiban umum kepada wartawan.

Angka tersebut tampaknya bertentangan dengan yang diberikan pada hari Selasa oleh kantor kejaksaan agung negara itu, yang menghitung 31 kematian tahanan.

"Kami sedang melakukan pengumpulan dan verifikasi bagian luar dan dalam untuk dapat menentukan dengan tepat berapa banyak mayat yang ada," kata Zapata, yang menambahkan pihak berwenang mengkonfirmasikan apakah bagian-bagian tubuh itu milik sisa-sisa yang sudah ditemukan.

Gelombang kekerasan penjara terbaru minggu ini terjadi selama kampanye untuk pemilihan 20 Agustus, dengan beberapa kandidat presiden menjanjikan reformasi penjara.

Tujuh belas penjaga penjara yang disandera di sebuah penjara di kota Esmeraldas telah dibebaskan, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Rabu sore, seraya menambahkan bahwa upaya terus dilakukan untuk menjaga agar fasilitas tetap terkendali.

Lebih dari 100 petugas penjara yang ditahan di penjara di seluruh negeri dibebaskan pada hari Selasa, dan SNAI mengatakan para tahanan telah mencabut aksi mogok makan yang diadakan di beberapa fasilitas.

Sebanyak 2.700 tentara dan petugas polisi yang memasuki penjara Penitenciaria del Litoral menyita senjata kaliber tinggi termasuk peluncur granat, narkoba, ponsel, dan rompi anti peluru.

Gangguan tersebut membuat Presiden Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat 60 hari untuk penjara negara dan mengizinkan militer untuk membantu merebut kembali kendali.

Lasso secara teratur mengumumkan keadaan darurat di penjara negara itu ketika ia mencoba untuk mengatasi kekerasan yang telah melonjak sejak 2021, merenggut nyawa setidaknya 400 tahanan.

FOLLOW US