• Oase

Bentuk Kasih Sayang Allah, Turunnya Al-Quran Secara Bertahap

Pamudji Slamet | Sabtu, 22/07/2023 07:43 WIB
Bentuk Kasih Sayang Allah, Turunnya Al-Quran Secara Bertahap Ilustrasi

JAKARTA - Sebagaimana kita ketahui bahwasanya Al-Quran tidak diturunkan sekaligus dalam satu waktu, melainkan secara bertahap. Diawali dengan turunnya ayat 1-5 dari surat Al-Alaq, kemudian berangsur-angsur ayat-ayat lainnya Allah ﷻ turunkan sepanjang hidup Nabi Muhammad ﷺ.

Selama 23 tahun, 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah, seringkali ayat-ayat Al-Quran turun menyesuaikan peristiwa yang terjadi pada saat itu.

Allah ﷻ berfiman:
وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلً
“Dan Al-Qur`an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.” (Q.S Al-Isra’: 106).

Akan tetapi, apakah ada sebuah alasan mengapa Al-Quran diturunkan dengan cara demikian? Mengapa Allah ﷻ tidak menurunkan Al-Quran secara sekaligus saja? Maka jawaban dari pertanyaan tersebut adalah kasih sayang Allah ﷻ terhadap hamba-hamba-Nya.

Allah ﷻ menurunkan Al-Quran secara berangsur-angsur karena Dia begitu menyayangi nabi-Nya dan hamba-hamba-Nya. Bagaimana bisa begitu? Ini penjelasannya.

Dalam dakwah pasti ada yang namanya rintangan dan cobaan. Ini adalah hal mutlak yang pasti dialami setiap dai yang mengajak kepada kebenaran, tak terkecuali dengan Nabi Muhammad ﷺ. Betapa banyak orang yang membencinya, orang yang menghardiknya, melaknatnya bahkan mengancam untuk membunuhnya. Dan pada kenyataannya Nabi Muhammad ﷺ hanyalah seorang manusia biasa, ia dapat merasakan sedih dan sakit.

Akan tetapi, perhatikanlah bagaimana perhatian Allah ﷻ terhadap nabi utusan-Nya. Ketika Nabi Muhammad ﷺ merasa sedih Allah ﷻ turunkan ayat yang menghiburnya, ketika Nabi Muhammad ﷺ dihina, Allah ﷻ turunkan ayat yang membelanya. Begitulah cara Allah ﷻ menegarkan hati nabi-Nya ﷺ, dengan menurunkan ayat-ayat Al-Quran secara bertahap, seakan-akan Allah mengingatkan Nabi Muhammad ﷺ bahwasanya Dia selalu ada bersamanya dan tidak akan meninggalkannya.

Allah ﷻ berfirman:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلً
“Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).” (Q.S Al-Furqan: 32).

Tetapi rahmat Allah ﷻ dan kasih sayang-Nya tak berhenti hanya sampai di situ. Allah ﷻ menurunkan Al-Quran secara bertahap juga merupakan bentuk kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Allah ﷻ tahu persis bahwasanya manusia adalah makhluk yang lemah dan memiliki batasan-batasannya. Oleh karena itulah Allah ﷻ tidak menurunkan syariat islam secara langsung.

Jika Dia menurunkannya secara langsung, pastilah manusia akan keberatan dan enggan untuk menjalankan syariat. Melainkan, Allah ﷻ dengan rahmat-Nya menurunkan syariat Islam yang terkandung dalam Al-Quran secara bertahap sehingga umat islam dapat mengikutinya dan melaksanakannya secara perlahan.

Perihal ini telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Aisyah rodhiyallahu ‘
anha. Dalam suatu riwayat dalam Shohih Al-Bukhari ia pernah menjelaskan, “sesungguhnya yang pertama turun dari Al-Quran adalah Al-Mufasshol (surat-surat pendek) yang di dalamnya disebutkan surga dan neraka. Kemudian ketika orang-orang telah masuk Islam diturunkanlah perkara halal dan haram.

Jika saja yang pertama kali turun adalah ayat “janganlah engkau meminum khamr” tentunya mereka akan berkata: “kami tidak akan meninggalkan khamr selamanya”, dan jika yang pertama kali turun adalah ayat “janganlah kalian berzina” tentunya mereka akan berkata: “kami tidak akan meninggalkan zina selamanya.”

Itulah salah satu bentuk dari ribuan bentuk kasih sayang Allah ﷻ kepada hamba-hamba-Nya. Bahkan dalam hal yang tak begitu kita perhatikan, seringkali terdapat bentuk kasih sayang Allah ﷻ terhadap kita jika kita memerhatikannya dengan baik.

Ingatlah dengan firman Allah ﷻ yang satu ini:
وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَۚ
"dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”(Q.S Al-Araf: 156)

(Kontributor:Laksana Ibrahim/Alumni Pesantren Al Irsyad -Tengaran

FOLLOW US