• Oase

Jaga Adab-adab Ini Ketika Baca Al-Quran

Pamudji Slamet | Jum'at, 21/07/2023 09:12 WIB
Jaga Adab-adab Ini Ketika Baca Al-Quran Ilustrasi

JAKARTA - Sebuah kitab yang begitu mulia. Ia merupakan kalaamullah, yaitu wahyu yang diturunkan oleh Dzat yang Maha Mulia kepada manusia yang paling mulia. Tak lain dan tak bukan, ia adalah Al-Quran Al-Kariim.

Sudah selayaknya bagi seorang muslim senantiasa meluangkan waktu untuk membacanya. Tapi ingat, membaca kitab ini, tidak seperti membaca kitab-kitab lainnya. Ada setidaknya 6 adab yang harus kita jaga ketika membaca Al-Quran. Berikut pembahasannya.

1. Membacanya dalam kondisi yang terbaik

Ketika seseorang tengah membaca Al-Quran maka hendaknya ia memperhatikan kondisinya pada saat itu. Yang dimaksud adalah hendaknya ia membaca Al-Quran dalam kondisi suci dari najis maupun hadats dengan cara berwudhu terlebih dahulu sebelum ia membacanya.

Kemudian ia juga hendaknya menghadap qiblat selama membaca Al-Quran, bukan menghadap ke arah yang lain. Tak lupa, ia juga hendaknya duduk dengan sikap yang baik dan sopan.

2. Membaca dengan tartil

Al-Quran bukan sembarang kitab. Tak seperti kitab lainnya, Al-Qur’an memiliki tata cara dan aturan khusus dalam membacanya. Tata cara ini disebut juga dengan tajwid. Ketika seseorang membaca Al-Qur’an hendaknya ia membacanya dengan tenang dan memerhatikan hukum-hukum tajwid di dalamnya, agar ia dapat membaca Al-Qur’an sebagaiamana mestinya.

Dan yang lebih penting lagi, adalah tidak terburu-buru dalam membacanya. Bahkan Rasulullah ﷺ melarang bagi siapapun untuk mengkhatamkan Al-Quran lebih cepat dari 3 malam.

Rasulullah ﷺ bersabda:
من قرأ القرآن في أقل من ثلاث ليال لم يفقهه
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an lebih cepat dari 3 malam, maka ia belum memahaminya” (H.R Ahmad).

3. Khusyu ketika membacanya

Hendaknya seorang muslim agar khusyu dan thumakninah ketika membaca Al-Quran. Hendaknya ia membacanya dalam kondisi yang tenang, baik itu dalam pikiran maupun raga. Begitu pula hendaknya ia menunjukkan rasa sedih ketika membacanya dan menangis atau berusaha untuk menangis.

Rasulullah ﷺ bersabda:
إن هذا القرآن نزل بحزن فإذا قرأتموه فابكوا فإن لم تبكوا فتباكوا
“Sesungguhnya Al-Quran turun dengan kesedihan, maka jika kalian membacanya maka menangislah, dan jika kalian belum bisa menangis maka berusahalah untuk menangis.” (H.R Ibnu Majah).

4. Memperindah suara

Ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Quran adalah ayat-ayat yang indah. Tak satupun penyair Arab maupun non-Arab yang dapat menyaingi keindahan yang terpancar dari setiap lafadz dalam Al-Quran. Maka sudah wajar jika salah satu adab dalam membaca kitab yang begitu indah ini adalah memperindah suara yang kita gunakan untuk membacanya. Hal itu dapat berupa memperlembut suara, membacanya dengan nada yang indah, mengatur tinggi rendahnya suara, dan lain-lain.

Selama hal itu tidak berlebihan sampai-sampai mengubah hukum tajwid atau bahkan mengubah makna dari sebuah ayat, maka memperindah suara adalah salah satu adab membaca Al-Quran.

Rasulullah ﷺ bersabda:
زينوا القرآن بأصواتكم
“Hiasilah Al-Quran dengan suara-suara kalian.” (H.R Ahmad).

5. Merahasiakan bacaannya

Membaca Al-Quran itu seperti bersadaqah. Boleh-boleh saja kita menampakkannya dan menunjukkannya kepada orang lain jika terdapat sebuah faidah dalam hal tersebut. Namun, jika tidak hati-hati maka kita dapat terjerumus dalam dosa riya dalam hal tersebut. Oleh karena itu, selama belum ada faidah yang bisa didapat dengan mendzohirkan bacaan kita terhadap Al-Quran, maka yang lebih baik dan lebih aman adalah merahasiakannya.

Rasulullah ﷺ bersabda sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Minhajul Muslim:
الجاهر بالقرآن كالجاهر بالصدقة
“Seseorang yang mendzohirkan bacaan Al-Qur’an, seperti seseorang yang mendzohirkan sodaqoh.”

6. Melaksanakan apa yang dibaca

Pada hari kiamat kelak, Al-Quran dapat menjadi pelindung terbaik kita. Al-Qur’an dapat menjadi pelindung terbaik ketika kita membacanya dan bukan hanya sekedar membaca, namun kita juga melaksanakan apa yang diperintahkan Allah ﷻ melalui Al-Quran dan menjauhi larangan-Nya.

Akan tetapi jika kita membaca Al-Quran hanya sekadar membaca tanpa melaksanakan perintahnya atau menjauhi larangannya, seperti jika kita membaca ayat sebuah larangan berdusta tapi masih saja kita berdusta, atau kita membaca ayat mengenai perintah shalat namun masih saja kita meninggalkan shalat. Maka berhati-hatilah, kita bisa mendapat laknat  di hari kiamat karenanya.

Allah ﷻ berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (Q.S Ash-Shaff: 2)

Itulah beberapa adab yang hendaknya kita jaga ketika membaca Al-Quran. Semoga kita dapat senantiasa membaca Al-Quran dan mentadabburi isi dari kitab yang mulia ini. (Kontributor:Laksana Ibrahim/Alumni Pesantren Al Irsyad - Tengaran)

 

Keywords :

FOLLOW US