• News

Meski Negara Bergejolak soal Reformasi Pensiun, Macron Pertahankan Posisi PM Prancis

Yati Maulana | Selasa, 18/07/2023 17:05 WIB
Meski Negara Bergejolak soal Reformasi Pensiun, Macron Pertahankan Posisi PM Prancis Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne tiba pada jamuan makan malam yang diadakan di Louvre di Paris, Prancis, 14 Juli 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron memutuskan untuk mempertahankan Elisabeth Borne dalam perannya sebagai perdana menteri, Seorang pejabat di kantor presiden pada Senin mengatakan, Macron menolak tekanan untuk memberikan arahan baru kepada pemerintahannya setelah beberapa bulan yang penuh gejolak.

Kerusuhan dan pemogokan selama berbulan-bulan atas reformasi pensiun Macron pada musim semi serta lima hari kerusuhan dan penjarahan di kota-kota Prancis awal bulan ini telah memicu seruan di antara lawan politik dan beberapa orang dalam pemerintah untuk perombakan.

Tetapi tanpa kandidat yang jelas untuk menggantikan Borne, seorang mantan teknokrat yang menurut para kritikus tidak memiliki karisma tetapi pendukungnya mengatakan telah memenuhi banyak janji kampanye Macron, pemimpin Prancis itu memutuskan untuk mempertahankannya di pucuk pimpinan kabinet.

"Untuk memastikan stabilitas dan kerja mendalam, Presiden telah memutuskan untuk mempertahankan Perdana Menteri," kata kantor Macron.

Presiden juga "pada akhir minggu" memberikan petunjuk tentang rencananya untuk beberapa bulan mendatang, kata pejabat itu.

Media Prancis mengatakan Borne sedang mengerjakan "penyesuaian", sebuah tanda yang hanya akan ada perombakan teknis pada kartu yang tidak akan melihat perubahan di portofolio teratas seperti kementerian keuangan.

Desas-desus tentang kemungkinan perombakan pemerintah telah beredar setelah kerusuhan mendadak, yang dipicu oleh pembunuhan seorang remaja oleh polisi, dalam salah satu tantangan paling serius bagi kepemimpinan Macron hingga saat ini.

Tetapi Macron mengatakan pekan lalu dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyusun kebijakan sebagai tanggapan atas kerusuhan, yang menurutnya membutuhkan lebih dari sekadar reaksi spontan.

Untuk alasan itu, dia mengatakan pekan lalu dia telah memutuskan untuk tidak memberikan wawancara pada 14 Juli, tenggat waktu yang dia berikan pada dirinya sendiri pada bulan April untuk meluncurkan kembali masa jabatan keduanya dan meredakan ketegangan setelah krisis pensiun.

Sebuah sumber yang dekat dengan Macron mengatakan kepada Reuters bahwa mengganti perdana menteri sekarang tidak masuk akal, karena pemerintah minoritas Macron tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan calon sekutu konservatif sayap kanan di parlemen.

Macron mempertahankan opsi untuk menawarkan kursi perdana menteri kepada Les Republicains yang konservatif sebagai hadiah untuk koalisi formal, tambah sumber itu.

FOLLOW US