JAKARTA - Chongqing, sebuah kota yang luas di Cina barat daya, mengeluarkan peringatan tinggi untuk hujan lebat di 24 distrik dan kabupaten pada Jumat, menurut media pemerintah. Hujan deras terus melanda daerah itu dan banyak sungai meluap.

Banjir bandang melanda beberapa bagian China selama beberapa minggu terakhir, dengan Chongqing terkena dampak yang sangat parah. Pekan lalu, hujan dan tanah longsor menyebabkan 15 kematian di wilayah tersebut.

Lebih dari 2.600 warga dievakuasi pada Jumat pagi setelah hujan deras membanjiri jalan-jalan dan rumah-rumah di Chongqing, lapor Xinhua.

Hujan yang tak henti-hentinya telah menggusur ribuan orang di beberapa bagian negara. Beberapa hari yang lalu, lebih dari 40.000 orang harus dipindahkan ke tempat aman di provinsi Sichuan.

Video televisi negara menunjukkan air terjun hujan menyelimuti mobil dan truk di Chongqing, dengan sungai lumpur coklat tebal mengubur traktor dan truk di jalanan.

Badai telah terjadi tanpa henti di 28 distrik dan kabupaten di Chongqing sejak Kamis, dengan curah hujan harian maksimum yang memecahkan rekor 227 mm (8,9 inci) terjadi di distrik Wanzhou, menurut layanan meteorologi setempat, lapor media pemerintah.

Pihak berwenang di Chongqing mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa bagian wilayah tersebut. China memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat untuk hujan dan bencana geologis, dengan warna merah mewakili peringatan paling parah, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.

Pejabat lokal juga mengeluarkan rencana tanggap darurat yang ditingkatkan dan memperingatkan banjir dan tanah longsor. Sementara itu, partai Komunitas yang berkuasa terus menekankan tindakan pencegahan banjir di seluruh negeri.

Wilayah Mongolia Dalam China Utara pada Kamis malam mengeluarkan peringatan merah, dengan hujan badai yang intens diperkirakan akan melanda bagian tengah dan timur wilayah itu hingga Jumat malam, menurut dinas meteorologi dan otoritas sumber daya air di kawasan itu, kata Xinhua.