JAKARTA - Lebih banyak organisasi ahli harus mengambil bagian dalam meninjau rencana Jepang untuk membuang air limbah Fukushima ke laut selain pengawas nuklir PBB, kata anggota parlemen oposisi Korea Selatan pada hari Rabu saat mengunjungi Jepang.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat Wi Seong-gon, yang termasuk di antara kelompok anggota parlemen dari partai oposisi, mengeluarkan komentar tersebut dalam pernyataan bersama pada konferensi pers di Tokyo. Pernyataan itu juga didukung oleh delapan anggota parlemen Jepang.
Pemerintah Korea Selatan mengatakan baru-baru ini menghormati keputusan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menyetujui rencana Jepang melepaskan air radioaktif olahan dari pembangkit nuklir Fukushima yang hancur akibat tsunami ke laut.
Ketika ditanya tentang posisi pemerintah Korea Selatan, Wi mengatakan Seoul perlu menyampaikan suara orang-orang yang khawatir dan menentang rencana tersebut.
"Kami melakukan yang terbaik untuk membujuk pemerintah dan inilah mengapa kami mengunjungi Jepang sekarang," kata Wi.
Pemerintahan Presiden Yoo Suk Yeol telah bersikap tegas dalam sikapnya terhadap proposal pembuangan Jepang, karena mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan Tokyo sementara mengakui kegelisahan domestik tentang rencana pembuangan air.