• News

Mayat Jurnalis Meksiko yang Hilang, Ditemukan setelah Tiga Hari

Yati Maulana | Minggu, 09/07/2023 13:01 WIB
Mayat Jurnalis Meksiko yang Hilang, Ditemukan setelah Tiga Hari Orang-orang berjalan melewati foto jurnalis dan aktivis yang terbunuh, pada malam Hari Orang Mati di Mexico City, Meksiko, 31 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Jenazah jurnalis Meksiko berusia 59 tahun yang hilang, Luis Martín Sanchez Iniguez, ditemukan di negara bagian Nayarit, Meksiko, dengan tanda-tanda kekerasan, kata kantor kejaksaan negara bagian pada Sabtu.

Sanchez Iniguez bekerja untuk surat kabar La Jornada. Dia telah hilang sejak Rabu dan istrinya mengajukan laporan orang hilang kepada pihak berwenang Meksiko pada hari Jumat.

Mayatnya ditemukan di pinggiran kota Tepic. Tidak jelas bagaimana dia meninggal, tetapi pihak berwenang memperkirakan waktu kematiannya terjadi 24 hingga 48 jam sebelum tubuhnya ditemukan.

Penemuan itu muncul saat pihak berwenang sedang menyelidiki dua potensi kejahatan lainnya terhadap pekerja media di Nayarit. Pekerja media lainnya dilaporkan hilang pada 4 Juli. Dia belum terlihat sejak dia berangkat kerja di sekolah pagi sebelumnya, kata pihak berwenang.

Media Meksiko mengidentifikasi dia sebagai Osiris Maldonado, yang sebelumnya bekerja dengan La Jornada.

Pada 7 Juli, dua pria bersenjata berkerudung masuk ke apartemen jurnalis Jonathan Lora Ramirez dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Lora Ramirez telah ditemukan hidup dan "dalam keadaan sehat". Pihak berwenang sedang menyelidiki kejahatan penahanan ilegal.

Otoritas Nayarit mengatakan mereka segera membuka penyelidikan begitu kasus dilaporkan, dan mereka mengikuti protokol khusus untuk jurnalis dan pembela hak asasi manusia.

"Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam protokol yang berlaku, perlu mempertimbangkan kegiatan para korban yang menempatkan mereka pada tingkat kerentanan yang lebih tinggi," kata kantor kejaksaan Nayarit dalam sebuah pernyataan.

Di Meksiko, menyelidiki korupsi, kejahatan, dan kartel narkoba seringkali berisiko tinggi. Negara ini secara konsisten menempati peringkat sebagai salah satu negara paling mematikan bagi jurnalis, menurut kelompok kebebasan pers.

Pembunuhan terkait pers telah meroket di bawah pemerintahan Presiden Meksiko saat ini Andres Manuel Lopez Obrador, meningkat 85% dibandingkan paruh pertama masa jabatannya dibandingkan dengan pendahulunya.

FOLLOW US