• News

Penembak Massal 23 Orang di Texas Tahun 2019 Bakal Dihukum Seumur Hidup

Yati Maulana | Jum'at, 07/07/2023 21:35 WIB
Penembak Massal 23 Orang di Texas Tahun 2019 Bakal Dihukum Seumur Hidup Aktivis mengambil bagian dalam penghormatan kepada para korban penembakan Walmart 3 Agustus 2019 di El Paso, Texas, AS, 3 Agustus 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Nasionalis kulit putih yang menargetkan kaum Hispanik ketika dia membunuh hampir dua lusin orang di sebuah toko Walmart di kota perbatasan Texas pada 2019 kemungkinan akan dihukum pada Jumat waktu setempat. Pelaku menghadapi 90 dakwaan dan kemungkinan menghadapi hukuman seumur hidup.

Hukuman oleh Hakim Distrik AS David Guaderrama di El Paso mengikuti kesaksian emosional selama dua hari dari para saksi. Mereka adalah beberapa dari 22 orang yang selamat yang terluka, dan kerabat dari 23 korban tewas yang menyampaikan pernyataan dampak di hadapan penembak, Patrick Crusius, 24.

Crusius mengaku bersalah pada Februari atas 90 dakwaan termasuk 23 dakwaan kejahatan rasial yang mengakibatkan kematian di bawah kesepakatan pembelaan yang memungkinkannya menghindari hukuman mati federal. Dia masih bisa dijatuhi hukuman mati atas tuntutan negara yang tertunda.

Bahkan dengan persetujuan pembelaan, hakim melakukan persidangan di mana para saksi menumpahkan emosinya, mengungkapkan kebenciannya kepada penembak sambil mengungkapkan kesedihan pribadinya.

"Aku ingin kamu mati," kata Genesis Davila, yang berusia 12 tahun dan hadir saat pelatih sepak bolanya terbunuh dan ayahnya terluka.

Dia menatap langsung ke arah penembak dan mengatakan kepadanya, "Aku sangat membencimu. Neraka memiliki tempat khusus untukmu," lapor televisi KVIA.

Thomas Hoffman, yang kehilangan ayahnya, Alexander Hoffman, menyebut penembak itu sebagai "parasit jahat" dan berkata, "Kamu bukan apa-apa tanpa senjatamu," lapor Dallas Morning News.

Jaksa mengatakan penembak melaju lebih dari 600 mil (1.000 km) semalam dari pinggiran kota Dallas ke El Paso, melakukan pembantaian pada 3 Agustus 2019, menggunakan turunan Rumania dari senapan AK-47 dan amunisi titik berlubang.

Tepat sebelum penyerangan, penembak memposting di internet sebuah manifesto yang menyatakan, "Serangan ini adalah tanggapan atas invasi Hispanik ke Texas. Mereka adalah penghasutnya, bukan saya. Saya hanya membela negara saya dari penggantian budaya dan etnis yang dibawa." oleh invasi."

Pengacara penembak, Joe Spencer, mengatakan dia tidak bisa berkomentar sampai hukuman dijatuhkan. Pada saat pengakuan bersalah pada bulan Februari, Spencer mengatakan kepada wartawan, "Tidak ada pemenang dalam kasus ini. Dia akan menjalani 90 hukuman seumur hidup berturut-turut."

FOLLOW US