• Bisnis

Kemendag Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga

Budi Wiryawan | Jum'at, 07/07/2023 04:05 WIB
Kemendag Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga Pekerja di Escondida BHP, tambang tembaga terbesar di dunia, terlihat di depan lubang terbuka, di Antofagasta, Chili utara 31 Maret 2008. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam tahapan untuk mengubah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia.

"Mudah-mudahan minggu ini selesai ya Permendagnya. Kan harus ada Permendag dulu, harus diubah," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso, Kamis (6/7/2023).

Budi menambahkan bahwa perubahan Permendag akan selesai setelah aturan terkait izin ekspor PT Freeport dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah selesai disusun.

Budi berharap bahwa aturan tersebut akan selesai disusun dalam minggu ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa pemerintah memperbolehkan PT Freeport Indonesia untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga setelah Juni 2023.

"(Keputusannya) boleh (ekspor konsentrat tembaga), sampai progresnya komitmen dia untuk menyelesaikan (smelter) dan tidak boleh lebih dari pertengahan tahun depan," kata Arifin Tasrief.

Berdasarkan UU Nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), pemerintah mulai menghentikan ekspor komoditas mineral mentah, termasuk konsentrat tembaga, setelah 10 Juni 2023. Namun, Freeport diizinkan untuk melakukan ekspor sampai smelter yang dibangun mulai beroperasi pada 2024.

Sebelumnya, CEO Freeport-McMoRan Inc. sekaligus Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia, Richard C Adkerson, mengatakan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi untuk memperoleh persetujuan kelanjutan ekspor konsentrat tembaga setelah 10 Juni 2023 sampai pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga baru di Manyar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, beroperasi penuh pada 2024.(ant)

FOLLOW US