• News

Badan Nuklir PBB Belum Melihat Tanda Bahan Peledak di Zaporizhzhia

Yati Maulana | Kamis, 06/07/2023 15:03 WIB
Badan Nuklir PBB Belum Melihat Tanda Bahan Peledak di Zaporizhzhia Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Ukraina di luar Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina yang dikuasai Rusia, 29 Maret 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Para ahli dari pengawas nuklir PBB yang berbasis di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina belum mengamati adanya indikasi ranjau atau bahan peledak di pabrik tersebut, tetapi mereka membutuhkan lebih banyak akses untuk memastikan, kata agensi pada hari Rabu.

Rusia dan Ukraina pada hari Selasa saling menuduh merencanakan untuk melakukan serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, di mana Badan Energi Atom Internasional telah berulang kali memperingatkan potensi bencana dari bentrokan militer di dekatnya.

Kedua negara saling menyalahkan atas penembakan yang telah berulang kali mematikan jaringan listrik yang penting untuk mendinginkan enam reaktor pembangkit dan menghindari krisis nuklir.

Pakar IAEA "dalam beberapa hari dan minggu terakhir telah memeriksa bagian-bagian fasilitas - termasuk beberapa bagian dari perimeter kolam pendingin yang besar - dan juga telah melakukan penelusuran rutin di seluruh lokasi, sejauh ini tanpa mengamati indikasi yang terlihat dari ranjau atau bahan peledak," kata pernyataan IAEA.

“Para ahli IAEA telah meminta akses tambahan yang diperlukan untuk memastikan tidak adanya ranjau atau bahan peledak. Secara khusus, akses ke atap unit reaktor 3 dan 4 sangat penting, serta akses ke bagian ruang turbin dan beberapa bagian sistem pendingin di pabrik."

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata Ukraina pada hari Selasa mengutip "data operasional" yang mengatakan bahwa "alat peledak" telah ditempatkan di atap dua unit reaktor tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada bulan April bahwa rekaman satelit dari bulan Maret menunjukkan Rusia telah menyiapkan "posisi pertempuran karung pasir di atap beberapa dari enam gedung reaktor" di pabrik tersebut.

Tidak jelas dari pernyataan IAEA mengapa badan tersebut menginginkan akses ke atap dua unit reaktor tersebut.

IAEA mengatakan mengetahui laporan bahwa ranjau dan bahan peledak lainnya telah ditempatkan di dalam dan sekitar pabrik.

"Dengan ketegangan militer dan aktivitas yang meningkat di kawasan di mana pembangkit listrik tenaga nuklir besar ini berada, para ahli kami harus dapat memverifikasi fakta di lapangan," demikian pernyataan IAEA.

"Pelaporan independen dan objektif mereka akan membantu mengklarifikasi situasi saat ini di lokasi, yang sangat penting pada saat seperti ini dengan tuduhan yang belum dikonfirmasi."

FOLLOW US