• News

Bahas Perdagangan Bilateral, PM Australia Menunggu Saat yang Tepat Kunjungi China

Yati Maulana | Minggu, 25/06/2023 16:04 WIB
Bahas Perdagangan Bilateral, PM Australia Menunggu Saat yang Tepat Kunjungi China Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memberikan pidato utama untuk Dialog Shangri-La IISS ke-20 di Singapura 2 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pada Minggu bahwa dia akan menetapkan tanggal kunjungan China pada "waktu yang tepat" saat dia menekankan pentingnya perdagangan bilateral dan menyatakan keprihatinan tentang seorang jurnalis Australia yang ditahan di Beijing.

Pembicaraan sedang berlangsung tentang kunjungan orang Albania ke China ketika pemerintah Buruh kiri-tengah Australia mendorong untuk mengakhiri larangan dan tarif tidak resmi China yang dikenakan pada beberapa produk Australia pada tahun 2020 selama titik terendah dalam hubungan diplomatik.

Ditanya tentang kapan kunjungan akan dilakukan, Albanese mengatakan "kami akan menyelesaikan tanggal pada waktu yang tepat", menambahkan bahwa perjalanan luar negeri berikutnya akan dilakukan pada bulan Juli ke KTT NATO di ibu kota Lituania, Vilnius.

Warga Albania menolak menyebutkan apakah warga Australia yang ditahan di China akan dibebaskan sebelum kunjungan, tetapi menegaskan kembali seruan pembebasan jurnalis Australia Cheng Lei, yang ditahan di Beijing sejak ditangkap pada September 2020.

"Cheng Lei harus dibebaskan dan diizinkan pulang ke Australia," katanya di televisi Sky News, menurut transkrip resmi.

Australia terus mengadvokasi penghapusan segala hambatan perdagangan antara "dua negara besar", tambah Albanese.

"Sebenarnya adalah kepentingan Australia untuk mengekspor ke China, tetapi juga kepentingan China untuk menerima ekspor itu," katanya.

China pada bulan Mei mengatakan akan melanjutkan impor kayu Australia beberapa hari setelah Menteri Perdagangan Don Farrell kembali dari perjalanan ke Beijing. Kunjungan Menteri Luar Negeri Penny Wong pada bulan Desember diikuti beberapa minggu kemudian dengan dimulainya kembali pengiriman batubara.