• News

Blinken Menelepon Korea Selatan untuk Bahas Kunjungannya ke China

Yati Maulana | Minggu, 25/06/2023 14:02 WIB
Blinken Menelepon Korea Selatan untuk Bahas Kunjungannya ke China Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (foto: AFP)

JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menelepon sekutu utama Korea Selatan untuk membahas hasil kunjungannya ke China bulan ini, kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Sabtu.

Blinken mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin bahwa dia melakukan dialog yang jujur, praktis dan konstruktif dengan pihak China, dan ingin menjelaskan hasil kunjungannya sedetail mungkin, kata pernyataan kementerian.

Blinken dan Park memutuskan untuk terus berkomunikasi mengenai hubungan dengan China dan mendesak Beijing untuk memainkan peran konstruktif dalam penangguhan provokasi dan denuklirisasi Korea Utara, kata kementerian itu.

Selama kunjungan ke China di mana Blinken bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan pejabat tinggi lainnya, kedua belah pihak sepakat untuk menstabilkan persaingan sengit mereka sehingga tidak mengarah ke konflik, tetapi gagal menghasilkan terobosan besar.

Sementara itu, Korea Utara mengkritik Blinken karena mencoba membuat China menekan Pyongyang untuk meletakkan senjata, dan memperingatkan bahwa tanggapannya akan tumbuh "lebih besar dan agresif" terhadap tindakan militer yang lebih kuat oleh Amerika Serikat di Semenanjung Korea, kata media pemerintah KCNA. Sabtu ini.

"Ancaman" Blinken bagi China untuk menekan Pyongyang mengungkapkan "mentalitas hegemonik yang berbahaya", kata KCNA, mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Utara.

KCNA juga mengkritik AS karena mengirim aset militer termasuk kapal selam bertenaga nuklir ke Semenanjung Korea, mempertaruhkan "perdamaian dan keamanan".

Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek di lepas pantai timurnya pekan lalu, kurang dari satu jam setelah Pyongyang memperingatkan tanggapan terhadap latihan militer oleh pasukan Korea Selatan dan AS.

Negara yang terisolasi itu berada di bawah sanksi internasional atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya.

FOLLOW US