• Bisnis

Bergerak Tidak Wajar, BEI Awasi Saham BEBS

Budi Wiryawan | Rabu, 21/06/2023 17:35 WIB
Bergerak Tidak Wajar, BEI Awasi Saham BEBS Ilustrasi memantau pergerakan saham. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) lakukan pengawasan saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) karena terjadi pergerakan harga saham di luar kewajaran. Sejak 9 Juni 2023 hingga 15 Juni 2023 saham BEBS terus mengalami auto reject bawah.

BEI telah melakukan investigasi pada saham BEBS,” kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Sihar Manullang, Rabu (21/6/2023).

Disampaikannya, bursa telah melakukan tindakan pengawasan terhadap saham BEBS. Pengawasan tersebut dilakukan dalam bentuk Unusual Market Activity (UMA), suspensi cooling down, dan suspensi sampai pengumuman lebih lanjut.

"Bursa juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap transaksi saham BEBS. Jadi kalau pertanyaannya apakah ada investigasi, sudah pasti ada,"ujarnya.

Sebagai informasi, sejak 9 Juni 2023 hingga 15 Juni 2023 saham BEBS terus mengalami auto reject bawah. Akibat hal ini, Bursa melakukan suspensi untuk cooling down akibat terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan.

"Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BEBS, pada perdagangan tanggal 16 Juni 2023," tulis BEI dalam pengumumannya.

Namun setelah suspensi dibuka pada Senin (19/6), saham BEBS kembali mengalami ARB dengan ditutup melemah 14,46% ke level Rp71. Belum lama ini, Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda diketahui melakukan pembelian dan penjualan terhadap saham BEBS.

Asep pada 13 Juni 2023 diketahui menambah kepemilikannya sebanyak 23,83 juta saham BEBS pada harga Rp50 per saham. Aksi ini membuat kepemilikannya pada saham BEBS meningkat menjadi 2,05 miliar saham atau setara 4,56% dari sebelumnya 2,02 miliar saham atau 4,51%.

Lalu sehari setelahnya pada 14 Juni 2023, Sultan Subang kembali melepas 23,83 juta saham tersebut dengan harga Rp50 per saham. Aksi ini membuat kepemilikan Sultan Subang berkurang menjadi 4,51% kepemilikan.

Keywords :


BEI Saham
.
IHSG