• News

Gugatan Taipan Hong Kong yang Memprotes Pemeriksaan Ponselnya Ditolak

Yati Maulana | Selasa, 20/06/2023 06:06 WIB
Gugatan Taipan Hong Kong yang Memprotes Pemeriksaan Ponselnya Ditolak Taipan media Jimmy Lai, pendiri Apple Daily, saat meninggalkan Pengadilan Banding Akhir di Hong Kong, 1 Februari 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Pengadilan banding Hong Kong pada Senin memblokir upaya taipan media yang dipenjara Jimmy Lai untuk menggugat di pengadilan tertinggi kota itu surat perintah yang diperoleh polisi keamanan nasional untuk meneliti konten ponselnya.

Lai, 75, adalah pendiri surat kabar pro-demokrasi Apple Daily yang sekarang ditutup dan akan diadili pada bulan September atas tiga dakwaan di bawah undang-undang keamanan nasional kota itu, termasuk kolusi dengan pasukan asing. Dia juga menghadapi dakwaan di bawah undang-undang penghasutan era kolonial Inggris.

Lai adalah salah satu pengkritik terkemuka Hong Kong terhadap kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok, termasuk Presiden Xi Jinping.

Taipan itu menantang pengawasan polisi atas dua ponselnya yang disita selama penangkapannya di rumahnya pada Agustus 2020, sebagian karena mengandung materi jurnalistik.

Pengadilan Tinggi menolak tantangan pada Agustus dan Oktober tahun lalu, ketika pengacara Lai berpendapat bahwa penggeledahan semacam itu dapat memiliki "efek mengerikan" pada kebebasan pers Hong Kong.

Tiga hakim Pengadilan Tinggi pada hari Senin memutuskan bahwa mereka tidak dapat mengizinkan pengacara Lai untuk mengajukan banding ke pengadilan tertinggi Hong Kong karena mereka telah mengajukan poin yang tidak tercakup sebelumnya dan telah "gagal membuat kasus yang layak".

Meskipun polisi telah menggeledah telepon, masalah tersebut melibatkan "kepentingan publik yang besar", bantah pengacaranya.

Tidak jelas apakah tim hukum Lai akan mencoba langkah lebih lanjut.

Lai kalah dalam upaya untuk mengakhiri uji coba keamanan nasionalnya pada bulan Mei. Dia bisa menghabiskan sisa hidupnya di penjara jika terbukti bersalah.

Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada tahun 2020 setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah. Undang-undang tersebut menghukum tindakan termasuk subversi, kolusi dengan kekuatan asing dan terorisme hingga hukuman penjara seumur hidup.

Kritikus mengatakan undang-undang itu adalah bagian dari upaya Beijing untuk mengakhiri perbedaan pendapat dan kebebasan yang dijamin di kota itu selama 50 tahun ketika diserahkan ke China dari pemerintahan Inggris pada tahun 1997.

Beijing dan pemerintah kota mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk menjaga stabilitas yang menopang keberhasilan ekonomi pusat keuangan itu.

Lai sudah menjalani hukuman lima tahun sembilan bulan karena penipuan setelah hukumannya karena melanggar kontrak sewa untuk kantor pusat Apple Daily. Dia membantah tuduhan itu.

FOLLOW US