• Bisnis

Kerja Sama Antar Daerah Jadi Kunci Ketahanan Pangan Daerah Konsumsi

Eko Budhiarto | Minggu, 18/06/2023 22:20 WIB
Kerja Sama Antar Daerah Jadi Kunci Ketahanan Pangan Daerah Konsumsi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

JAKARTA - Kerja sama antar daerah menjadi kata kunci pencapaian ketahanan pangan di daerah konsumsi,  seperti DKI Jakarta.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan pandangan tersebut dalam Leader`s Talk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DKI Jakarta, di Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Menurut Arief, dalam menjaga stok pangan di daerah konsumsi, seperti DKI Jakarta, dibutuhkan kerja sama dengan daerah lainnya. Sebab,  pasokan pangan Jakarta didapatkan dari Jawa Barat, Banten, serta provinsi lain.

"Kerja sama antar daerah ini sangat penting mengingat Jakarta merupakan daerah nett consumer. Kebutuhan pangan ibu kota dipasok dari daerah lainnya. Maka untuk menjaga ketersediaan dan pasokan pangan di daerah konsumsi seperti Jakarta ini butuh keterlibatan kita semua. GNPIP ini menjadi wadah kolaborasi para stakeholder untuk memacu semangat kita dalam mengendalikan inflasi," ujar Arief.

Arief menambahkan, kerja sama dengan daerah lainnya dalam memenuhi pasokan pangan di daerah konsumsi bisa melibatkan peran BUMD pangan sebagai stabilisator pasokan dan harga. Ia mengaku, pernah melakukan langkah tersebut di Jakarta saat menjabat sebagai Dirut PT Food Station.

"Sebagai contoh komoditas beras, dulu waktu di Food Station kita mendatangkan beras Sulawesi Selatan sebanyak 4.000 kontainer. Kemudian dalam mengendalikan pasokan dan harga cabai, kita juga terbangkan dari Sulawesi Selatan, sapi didatangkan dari NTB dan Pare-pare, dan banyak lagi strategi telah dilakukan," tambahnya.

Arief menjelaskan, saat ini stabilisasi stok dan harga pangan di Jakarta relatif aman dan terkendali. Hal tersebut dapat dilihat dari terjaganya inflasi DKI Jakarta, yang selalu di bawah 5% YoY dalam 5 tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan tingkat inflasi DKI Jakarta bulan Mei 2023 sebesar 3,52% YoY, lebih rendah dari inflasi nasional 4,00% YoY.

"Apresiasi untuk Pemprov DKI Jakarta yang berhasil mengendalikan inflasi dengan berbagai strategi yang diterapkan. Saya berharap sinergi yang telah dibangun antara Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia, Pemprov DKI dan stakeholders terkait terus berlanjut dan secara konsisten mampu mengendalikan inflasi terutama inflasi pangan di DKI Jakarta," ujar Arief.

Jakarta, tambahnya, menjadi barometer inflasi nasional, dan sektor pangan memiliki kontribusi signifikan terhadap laju inflasi. Karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, persoalan pangan harus ditangani secara serius dan detail. Selain itu, harga pangan juga harus mempertimbangkan keseimbangan di tiga lini proses rantai pangan, yaitu wajar di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen.

 

FOLLOW US