• News

Jokowi Sebut Kepemimpinan Bukan Meteran Pom Bensin, Ini Maksudnya

Eko Budhiarto | Kamis, 15/06/2023 13:48 WIB
Jokowi Sebut Kepemimpinan Bukan Meteran Pom Bensin,  Ini Maksudnya Presiden Joko Widodo (Jokowi)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi)  menyatakan kepemimpinan bukan seperti meteran pom bensin,  yang dimulai dari nol. Kepemimpinan adalah persoalan estafet atau keberlanjutan.

"Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin (stasiun pengisian bahan bakar). Kalau meteran pom bensin mulai dari nol ya, apakah kita mau begitu? Ndak kan. Masak kaya meteran pom bensin," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Presiden menyampaikan hal itu saat memberi arahan dalam peluncuran rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

Presiden menekankan bahwa kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan aspek penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Mestinya, kalau sudah dari TK, SD, SMP; maka kepemimpinan berikutnya masuk SMA, (lalu) universitas, nanti berikutnya S2, S3. Tidak maju mundur, (seperti tarian) poco poco," kata Presiden yang disambut gelak tawa hadirin acara tersebut.

Selain keberlanjutan yang ditopang kepemimpinan, Presiden juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurut dia, tidak ada satu negara pun yang bisa mencapai kemakmuran ketika stabilitasnya tidak terjaga.

"Tidak ada satu negara pun yang berhasil mencapai kemakmuran saat kondisinya tidak stabil, saat negaranya terpecah, yang berkonflik, kisruh terus; enggak akan mencapai kemakmuran," jelas Presiden.

Secara umum, Presiden juga memuji rancangan akhir RPJPN 2025-2045 yang disusun Kementerian PPN/Bappenas. Jokowi menilai rancangan itu ringkas, langsung mengenai sasaran, serta taktis baik secara rencana, visi, maupun strategi.

"Untuk membawa kapal Indonesia menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045, menjadi lima besar ekonomi dunia," tambahnya.

Selain itu, Indonesia Emas 2045 juga mengusung proyeksi pendapatan nasional brutoJokowi (PNB) per kapita yang mencapai 23.000-30.300 dolar AS setelah perhitungan PNB per kapita 5.030 dolar AS pada 2023. Indonesia Emas 2045 juga harus memangkas tingkat kemiskinan menjadi 0,5-0,8 persen.

"Sekarang ini, meski sudah single digit di angka 5,7 persen; tapi masih tetap tinggi dan di tahun 2045 diperkirakan kemiskinan 0,5-0,8 persen," ujar Presiden.

FOLLOW US