JAKARTA - Sedikitnya 78 orang tewas dan lebih dari 100 orang diselamatkan setelah sebuah perahu nelayan yang membawa pengungsi dan migran terbalik dan tenggelam di lepas pantai selatan Yunani.
Penjaga pantai Yunani mengatakan pada hari Rabu (14/6/2023) kapal itu tenggelam di perairan internasional, 47 mil laut (87km) barat daya Pylos, lepas pantai Peloponnese.
Kecelakaan itu memicu operasi penyelamatan ekstensif yang diperumit oleh angin kencang, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa sekitar 100 orang telah diselamatkan.
Empat orang yang selamat dirawat di rumah sakit di kota Kalamata dengan gejala hipotermia. Tak satu pun dari mereka yang diselamatkan memiliki peralatan keselamatan seperti jaket pelampung, kata penjaga pantai.
Jumlah pasti penumpang di kapal itu tidak diketahui. Layanan dukungan Telepon Alarm mengatakan telah disiagakan oleh sebuah kapal dalam kesulitan pada hari Selasa.
“Menurut warga, ada 750 orang di dalamnya. Pihak berwenang disiagakan. Kontak terputus tak lama setelah tengah malam,” tulisnya di Twitter.
Enam kapal penjaga pantai, satu fregat angkatan laut, satu helikopter angkut militer dan satu helikopter angkatan udara, serta beberapa kapal swasta, ikut serta dalam pencarian mereka yang hilang.
Kapal tujuan Italia diyakini telah berlayar dari daerah Tobruk di Libya timur.
Pihak berwenang Yunani tidak segera mengonfirmasi pelabuhan keberangkatannya tetapi pejabat kementerian pelayaran mengatakan sebagian besar penumpang berasal dari Mesir, Suriah dan Pakistan.
Pihak berwenang Yunani dan badan perlindungan perbatasan Uni Eropa Frontex pertama kali diberitahu tentang kapal yang mendekat oleh penjaga pantai Italia pada hari Selasa (13/6/2023).
Pada hari Minggu (11/6/2023), 90 migran dan pengungsi di kapal pesiar berbendera Amerika Serikat diselamatkan di daerah tersebut setelah mereka melakukan panggilan darurat.
Secara terpisah pada hari Rabu, sebuah kapal pesiar dengan lebih dari 70 orang di dalamnya ditarik ke sebuah pelabuhan di pantai selatan pulau Kreta setelah pihak berwenang menerima panggilan darurat.
Operasi penyelamatan adalah hal biasa, tetapi bulan lalu, pemerintah Yunani berada di bawah tekanan internasional atas rekaman video yang dilaporkan menunjukkan pengusiran paksa para migran dan pengungsi yang terapung-apung di laut.
Tahun lalu, hampir 3.800 orang tewas dalam rute migrasi di dalam dan dari Timur Tengah dan Afrika Utara, jumlah tertinggi yang tercatat di sana sejak 2017, menurut data yang diterbitkan Selasa oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
Proyek Migran Hilang IOM mencatat 3.789 kematian pada tahun 2022 di sepanjang jalur laut dan darat di wilayah tersebut, termasuk penyeberangan Gurun Sahara dan Laut Mediterania. (*)