• News

Belum Puas soal Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, Rusia Ancam Mundur 17 Juli

Yati Maulana | Minggu, 11/06/2023 17:05 WIB
Belum Puas soal Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, Rusia Ancam Mundur 17 Juli Kapal komersial pengangkut biji-bijian Laut Hitam menunggu untuk melewati selat Bosphorus di lepas pantai Yenikapi di Istanbul, Turki, 31 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Rusia masih belum puas dengan penerapan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin pada Sabtu setelah bertemu pejabat perdagangan senior PBB sehari sebelumnya, kantor berita TASS melaporkan.

Rusia mengancam akan meninggalkan kesepakatan biji-bijian pada 17 Juli jika tuntutan untuk meningkatkan ekspor makanan dan pupuknya sendiri tidak dipenuhi. Kesepakatan itu, yang dicapai pada Juli tahun lalu, memfasilitasi "navigasi yang aman" dari biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk - termasuk amonia - untuk diekspor ke pasar global.

"Kami tidak dapat puas dengan bagaimana memorandum ini dilaksanakan," kata Vershinin seperti dikutip. "Hambatan terhadap ekspor kami tetap ada."

Rusia menyetujui perpanjangan dua bulan dari kesepakatan bulan lalu tetapi mengatakan inisiatif itu akan berhenti kecuali kesepakatan yang ditujukan untuk mengatasi hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia terpenuhi.

Tuntutan yang ditetapkan oleh Moskow termasuk dimulainya kembali transit amonia dari Rusia melalui wilayah Ukraina ke pelabuhan Pivdennyi di Odesa, dari mana ia diekspor. Transit amonia, bagian penting dari pupuk berbasis nitrogen, dihentikan melalui pipa setelah Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina tahun lalu.

Tuntutan Rusia untuk meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuk termasuk penyambungan kembali Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) ke sistem pembayaran internasional SWIFT.

Meskipun ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dikenai sanksi Barat, Moskow mengatakan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menjadi penghalang pengiriman.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perhatian perwakilan PBB tertuju pada hambatan yang dihadapi produsen dan pemasok pertanian Rusia.

"(Mereka) masih dipaksa untuk mengatasi berbagai pembatasan dan hambatan yang dipicu oleh sanksi anti-Rusia ilegal terkait dengan pembayaran bank, pengiriman dan asuransi barang, sendiri dan dengan biaya tinggi, yang berdampak negatif pada harga dan ketersediaan fisik barang," itu berkata.

Duta Besar Rusia untuk Turki mengatakan pada hari Jumat bahwa meskipun konsultasi sedang berlangsung dengan PBB mengenai kesepakatan biji-bijian, tidak ada alasan untuk memperpanjangnya, lapor kantor berita RIA.

FOLLOW US