• News

NATO Masih Berselisih soal Rencana Keanggotaan Ukraina

Yati Maulana | Jum'at, 02/06/2023 09:05 WIB
NATO Masih Berselisih soal Rencana Keanggotaan Ukraina Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tiba di Balai Kota Oslo selama pertemuan informal para menteri luar negeri NATO di Oslo, Norwegia 1 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Moskow tidak dapat menghentikan Ukraina untuk menjadi anggota NATO, kata ketua aliansi Jens Stoltenberg pada Kamis. Namun perpecahan di antara sekutu tentang kecepatan aksesi Kyiv kini makin jelas hanya beberapa minggu sebelum pertemuan puncak pertengahan Juli yang menentukan di Vilnius.

"Semua sekutu setuju bahwa Moskow tidak memiliki hak veto terhadap perluasan NATO," kata Stoltenberg kepada wartawan ketika para menteri luar negeri NATO berkumpul di Oslo, berusaha menghilangkan tanda-tanda perselisihan menjelang KTT.

"Kami bergerak, sekutu setuju bahwa Ukraina akan menjadi anggota."

NATO setuju pada tahun 2008 bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan aliansi tersebut. Tetapi para pemimpin sejauh ini telah berhenti mengambil langkah-langkah, seperti memberi Kyiv rencana aksi keanggotaan, yang akan menyusun jadwal untuk membawa Ukraina lebih dekat ke pakta militer.

Pada KTT Vilnius, para pemimpin NATO bertujuan untuk mengirimkan pesan dukungan yang kuat kepada Kyiv. Tetapi dengan hanya enam minggu tersisa, tekanan meningkat bagi sekutu untuk menemukan titik temu tentang apa yang sebenarnya ditawarkan Ukraina.

Sementara Kyiv dan sekutu terdekatnya di Eropa timur menyerukan langkah konkret untuk membawa Ukraina lebih dekat ke keanggotaan, pemerintah Barat seperti Amerika Serikat dan Jerman mewaspadai setiap langkah yang mungkin membawa aliansi lebih dekat ke perang dengan Rusia.

Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengatakan Kyiv telah mengalami dua invasi sambil menunggu jawaban dari NATO selama 14 tahun.

"Sudah saatnya kita benar-benar duduk dan menemukan jawaban yang sangat konkret tentang bagaimana Ukraina akan bergerak lebih dekat ke NATO dan ketika mereka menjadi anggota aliansi itu," katanya.

Seruannya digaungkan oleh timpalannya dari Estonia yang mendesak sekutu untuk menawarkan Kyiv jalan yang jelas ke NATO dan memberinya jaminan keamanan yang kuat setelah perang, agar tidak meninggalkan "zona abu-abu" untuk dieksploitasi Rusia.

"Ukraina perlu mendapatkan jalur yang jelas, dan langkah selanjutnya, tentang cara memasuki NATO," kata Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna.

Stoltenberg juga menyerukan kerangka jaminan keamanan untuk Kyiv yang dirancang untuk menghentikan Rusia mengambil tindakan militer lagi terhadap negara tersebut.

Sekutu lain seperti Jerman dan Luksemburg menekankan risiko jika NATO buru-buru membiarkan Kyiv bergabung.

"Kebijakan pintu terbuka NATO tetap berlaku, tetapi pada saat yang sama jelas bahwa kita tidak dapat berbicara tentang penerimaan anggota baru (yang berada) di tengah perang," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.

Jean Asselborn dari Luksemburg memperingatkan klausul bantuan timbal balik NATO berarti aliansi itu akan memasuki perang dengan Rusia jika menerima Ukraina sebagai anggota saat pertempuran berlangsung.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, berbicara pada pertemuan lebih dari 40 pemimpin Eropa di Moldova, menegaskan kembali kesiapan Kyiv untuk bergabung dengan NATO.

FOLLOW US