• News

Presiden Meksiko Mendesak Warga Latin untuk Menolak DeSantis Jadi Presiden AS

Yati Maulana | Jum'at, 26/05/2023 11:30 WIB
Presiden Meksiko Mendesak Warga Latin untuk Menolak DeSantis Jadi Presiden AS Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengadakan konferensi pers, di Istana Nasional di Mexico City, Meksiko 30 September 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari Kamis mendesak para pemilih Latin untuk tidak mendukung Gubernur Florida Ron DeSantis dalam pemilihan presiden AS berikutnya. Dia menuduh politisi Republik berusaha memenangkan suara dengan mengorbankan para migran.

DeSantis mengatakan pada hari Rabu bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik pada tahun 2024 dan berjanji untuk membangun tembok di perbatasan Meksiko, yang terbaru dari serangkaian komentar garis keras tentang imigrasi yang menurutnya beresonansi dengan pemilih Latin yang menginginkan penegakan hukum yang kuat.

Lopez Obrador menolak komentar tersebut.

"Semua permainan politiknya dengan migran adalah karena dia ingin menjadi kandidat Partai Republik," kata Lopez Obrador dalam konferensi pers pemerintah. "Saya harap kaum Hispanik Florida sadar dan tidak memberinya satu suara pun."

DeSantis, yang memperjuangkan keamanan perbatasan dan mencemooh apa yang disebut "kota perlindungan" tempat para migran dapat berlindung, mengatakan dia akan memberlakukan kontrol yang kuat terhadap imigrasi ilegal dan membatasi suaka.

"Hari pertama, ini darurat nasional. Kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk membangun tembok perbatasan, menutup perbatasan," kata Gubernur Florida kepada Fox News.

Selain membangun tembok, dia mengatakan akan mencari program yang mirip dengan "Tetap di Meksiko" mantan Presiden AS Donald Trump, sebuah kebijakan kontroversial yang memaksa pencari suaka untuk tinggal di Meksiko sambil menunggu dengar pendapat AS tentang klaim mereka.

Lopez Obrador, yang sebelumnya memperingatkan Partai Republik untuk tidak menargetkan migran demi keuntungan politik, juga menyerang Trump pada awal pemerintahan mantan presiden AS karena kebijakan imigrasinya. Saat itu, Lopez Obrador menjadi oposisi.

Setelah Lopez Obrador mengambil alih kekuasaan pada 2018, dia menyetujui tekanan dari Trump untuk memperketat perbatasan Meksiko.

Masa jabatan Lopez Obrador akan berakhir sebelum pemilihan AS berikutnya, dan dia sekarang berusaha mengumpulkan dukungan untuk penggantinya yang akan dipilih pada Juni 2024.

FOLLOW US